Usai 'semprot' Gubernur Riau, giliran SBY 'disemprot' warga

Jum'at, 14 Maret 2014 - 17:49 WIB
Usai semprot Gubernur Riau, giliran SBY disemprot warga
Usai 'semprot' Gubernur Riau, giliran SBY 'disemprot' warga
A A A
Sindonews.com - Warga di Riau mengeluhkan lambannya penanganan kabut asap oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Padahal, sudah dua bulan asap terus melanda wilayah tersebut.

Warga pun merasa geram karena hingga kini mereka merasa terus dihidangkan udara kotor yang bisa mengganggu kesehatan mereka.

"Mengapa baru sekarang SBY kalang-kabut urusi kabut asap di Riau. Mengapa tidak dari dulu?" tanya Cici, warga Jalan Flamboyan 1 blok b/21 Delima, Pekanbaru, Riau, kepada SINDOnews.com, Jumat (14/3/2014).

Menurutnya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam hal ini Gubernur Riau Annas Maamun bertindak sangat lamban. Padahal sudah seringkali bencana kabut asap menyambangi wilayah Riau.

"Pemerintah pusat dan daerah kebanyakan don't care. Ini sangat merugikan, karena kesehatan kami terganggu. Harusnya mereka (SBY dan Gubernur) lebih siaga dan ada tindakan preventif," tegasnya.

Senada dengan Cici, warga lainnya, Fitria (26), Warga Jalan lintas Timur Ukui, Desa Rawang Sari SP VB, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan Riau, juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, kabut asap tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tapi sudah mulai mengancam keselamatan.

"Yang betul-betul kami rasakan sekarang adalah gangguan pernafasan karena sesak banget loh, jangan seolah-olah kami dibiarkan mati perlahan-lahan," kata Fitria.

Menurut Fitria, kabut itu kian lama kian menebal. Selain mengganggu pernafasan, kabut tersebut juga mengganggu jarak pandang. "Pernafasan mulai terganggu hebat, pagi, siang, malam sama saja bagi kami karena gelap seperti mendung," tuturnya.

Akibat kabut asap itu, kini aktivitas warga pun terganggu, Bandara Udara Sultan Syarif Kasim II lumpuh, dan sekolah-sekolah diliburkan.

Baca:
Berang, SBY 'semprot' Gubernur Riau
Menkokesra juga jadi korban 'semprot' SBY
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5607 seconds (0.1#10.140)