Basarnas kirim 2 tim pantau Gunung Slamet
Selasa, 11 Maret 2014 - 16:16 WIB

Basarnas kirim 2 tim pantau Gunung Slamet
A
A
A
Sindonews.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) Jateng-DIY mengirim dua tim beranggotakan 16 personel untuk memantau kondisi Gunung Slamet. Ini dilakukan usai perubahan status gunung tersebut dari normal menajadi waspada.
Kepala Basarnas Jateng-DIY Agus Haryono mengatakan, berdasarkan informasi dari Kepala Pos Pengamatan di Gamburan, kondisi masih terbilang aman.
Embusan abu yang keluar dari Gunung Slamet sepertinya akibat gempa tektonik, bukan vulkanik.
Meski begitu, untuk mengantisipasi apabila ada aktivitas yang lebih membahayakan Basarnas sudah berkoordinasi baik dengan SAR yang ada di Brebes, Purbalingga, maupun relawan di sekitarnya serta BPBD, TNI dan kepolisian.
“Kami sudah kerahkan 2 tim dari SAR Cilacap untuk koordinasi di sana. Jumlahnya sekitar 16 orang. Karena situasinya sekarang masih aman, kita juga tidak ingin kelihatan terlalu mencolok nanti malah membuat warga jadi panik. Tapi tetap kerahkan tim untuk mantau situasi,” kata Agus, Selasa (11/3/2014).
Dia mengatakan, Basarnas Jateng-DIY siap menghadapi musibah apa pun di wilayah kerja. Sebab, dilihat dari sisi frekuensi dan jenis bencana, hampir semua bencana ada di Jateng-DIY baik darat, laut maupun udara. Lengkapnya jenis bencana itu menjadi tantangan tersendiri bagi Basarnas.
Dari sisi peralatan, Basarnas memiliki rescue boat 36 meter di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, 3 sea rider di Semarang, Jepara dan Yogya.
Sedangkan sea rider untuk Yogyakarta baru akan ditempatkan di perairan DIY karena baru datang. “Ada juga recue truck, rescue car, truk angkut personel dan alat standar,” timpalnya.
Kepala Basarnas Jateng-DIY Agus Haryono mengatakan, berdasarkan informasi dari Kepala Pos Pengamatan di Gamburan, kondisi masih terbilang aman.
Embusan abu yang keluar dari Gunung Slamet sepertinya akibat gempa tektonik, bukan vulkanik.
Meski begitu, untuk mengantisipasi apabila ada aktivitas yang lebih membahayakan Basarnas sudah berkoordinasi baik dengan SAR yang ada di Brebes, Purbalingga, maupun relawan di sekitarnya serta BPBD, TNI dan kepolisian.
“Kami sudah kerahkan 2 tim dari SAR Cilacap untuk koordinasi di sana. Jumlahnya sekitar 16 orang. Karena situasinya sekarang masih aman, kita juga tidak ingin kelihatan terlalu mencolok nanti malah membuat warga jadi panik. Tapi tetap kerahkan tim untuk mantau situasi,” kata Agus, Selasa (11/3/2014).
Dia mengatakan, Basarnas Jateng-DIY siap menghadapi musibah apa pun di wilayah kerja. Sebab, dilihat dari sisi frekuensi dan jenis bencana, hampir semua bencana ada di Jateng-DIY baik darat, laut maupun udara. Lengkapnya jenis bencana itu menjadi tantangan tersendiri bagi Basarnas.
Dari sisi peralatan, Basarnas memiliki rescue boat 36 meter di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, 3 sea rider di Semarang, Jepara dan Yogya.
Sedangkan sea rider untuk Yogyakarta baru akan ditempatkan di perairan DIY karena baru datang. “Ada juga recue truck, rescue car, truk angkut personel dan alat standar,” timpalnya.
(sms)