3 bulan lagi lokalisasi Dolly-Jarak ditutup
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal menutup lokalisasi Dolly dan Jarak sebelum bulan Ramadan tahun ini.
Hal itu disampaikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pada acara sosialisasi penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak yang digelar di Gedung Bharawira Polrestabes Surabaya, Kamis (27/2/2014).
Risma, panggilan Tri Rismaharini menegaskan, Pemkot siap bertanggung jawab kepada warga di sekitar lokalisasi yang terimbas penutupan. Pemkot akan memberikan bantuan modal, termasuk juga bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim).
"Saya tidak akan lari dari tanggungjawab. Panjenengan adalah bagian pertanggungjawaban saya di hadapan Tuhan. Kita Insya Allah tidak biarkan panjenengan terlantar," ujar Risma.
Risma mengatakan, paska penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak, Pemkot berencana menjadikan kawasan lokalisasi tersebut sebagai sentra Pedagang Kaki Lima (PKL) dan juga sentra usaha.
Ia lantas mencontohkan bagaimana sukses warga Dupak setelah penutupan lokalisasi Dupak Bangunsari. Untuk menyulap kawasan di sana menjadi lebih hidup, Pemkot telah menginvestasikan anggaran sebesar Rp30 miliar.
Begitu juga untuk di Sememi. Sekarang, kawasan bekas lokalisasi tersebut telah berubah menjadi daerah sentra industri dan juga di bangun pasar dan taman. Bahkan, produk seperti keset, kini bisa diekspor ke Singapura.
Kapolrestabes Surabaya Kombespol Setija Junianta, mengatakan, selama ini keberadaan lokalisasi di Surabaya menyebabkan berbagai dampak. Seperti terjadi tindak pidana sehingga meningkatkan angka kriminalitas, perkelahian akibat minuman keras, perampasan/jambret, pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) serta kenakalan remaja.
Hal itu disampaikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pada acara sosialisasi penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak yang digelar di Gedung Bharawira Polrestabes Surabaya, Kamis (27/2/2014).
Risma, panggilan Tri Rismaharini menegaskan, Pemkot siap bertanggung jawab kepada warga di sekitar lokalisasi yang terimbas penutupan. Pemkot akan memberikan bantuan modal, termasuk juga bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim).
"Saya tidak akan lari dari tanggungjawab. Panjenengan adalah bagian pertanggungjawaban saya di hadapan Tuhan. Kita Insya Allah tidak biarkan panjenengan terlantar," ujar Risma.
Risma mengatakan, paska penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak, Pemkot berencana menjadikan kawasan lokalisasi tersebut sebagai sentra Pedagang Kaki Lima (PKL) dan juga sentra usaha.
Ia lantas mencontohkan bagaimana sukses warga Dupak setelah penutupan lokalisasi Dupak Bangunsari. Untuk menyulap kawasan di sana menjadi lebih hidup, Pemkot telah menginvestasikan anggaran sebesar Rp30 miliar.
Begitu juga untuk di Sememi. Sekarang, kawasan bekas lokalisasi tersebut telah berubah menjadi daerah sentra industri dan juga di bangun pasar dan taman. Bahkan, produk seperti keset, kini bisa diekspor ke Singapura.
Kapolrestabes Surabaya Kombespol Setija Junianta, mengatakan, selama ini keberadaan lokalisasi di Surabaya menyebabkan berbagai dampak. Seperti terjadi tindak pidana sehingga meningkatkan angka kriminalitas, perkelahian akibat minuman keras, perampasan/jambret, pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) serta kenakalan remaja.
(sms)