Gempa di Merbabu tak pengaruhi sejumlah gunung di Jateng
A
A
A
Sindonews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah menyatakan gempa bumi yang terjadi di lereng Gunung Merbabu, Senin (17/2) lalu, tidak berdampak pada meningkatnya aktivitas sejumlah gunung berapi di Jawa Tengah.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana menyatakan, berdasarkan perkembangan yang terus di-update, gempa tersebut tidak membahayakan.
"Tidak perlu dikhawatirkan. Jateng (gunung api) aman semua. Gempa itu memang terjadi, gempa tektonik. Namun di server saya tidak muncul. Berdasarkan laporan dari Yogyakarta itu memang 2,7 Skala Richter (SR)," ungkapnya saat dihubungi SINDO melalui telepon selulernya, Selasa (18/2/2014).
Diketahui, dampak gempa bumi yang tepatnya terjadi di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang itu memang membuat sejumlah bangunan rusak. Masyarakat pun panik karena insiden itu.
"Situasi itu (masyarakat panik dan mencari tahu) malah yang kami harapkan. Itu artinya tanggap bencana. Kami malah senang, masyarakat tidak apatis," lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala BMKG Yogyakarta Bambang Suryo Santoso menyatakan, pusat gempa berada 7,29 lintang selatan (LS) dan 110,48 bujur timur (BT) di kedalaman 10 kilometer. Adapun kekuatan gempanya 2,7 SR. Dan gempa ini terjadi karena adanya pergeseran lempengan bumi.
Baca:
Gempa di Gunung Merbabu tak terkait aktivitas Kelud
BMKG: Gempa tak pengaruhi Gunung Merbabu
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana menyatakan, berdasarkan perkembangan yang terus di-update, gempa tersebut tidak membahayakan.
"Tidak perlu dikhawatirkan. Jateng (gunung api) aman semua. Gempa itu memang terjadi, gempa tektonik. Namun di server saya tidak muncul. Berdasarkan laporan dari Yogyakarta itu memang 2,7 Skala Richter (SR)," ungkapnya saat dihubungi SINDO melalui telepon selulernya, Selasa (18/2/2014).
Diketahui, dampak gempa bumi yang tepatnya terjadi di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang itu memang membuat sejumlah bangunan rusak. Masyarakat pun panik karena insiden itu.
"Situasi itu (masyarakat panik dan mencari tahu) malah yang kami harapkan. Itu artinya tanggap bencana. Kami malah senang, masyarakat tidak apatis," lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala BMKG Yogyakarta Bambang Suryo Santoso menyatakan, pusat gempa berada 7,29 lintang selatan (LS) dan 110,48 bujur timur (BT) di kedalaman 10 kilometer. Adapun kekuatan gempanya 2,7 SR. Dan gempa ini terjadi karena adanya pergeseran lempengan bumi.
Baca:
Gempa di Gunung Merbabu tak terkait aktivitas Kelud
BMKG: Gempa tak pengaruhi Gunung Merbabu
(rsa)