Ribuan warga kepung Polresta Manado
A
A
A
Sindonews.com - Sekira 5.000 warga Kota Menado dari berbagai kelurahan mengepung Mapolresta Manado sejak Kamis (12/2/2014) pagi.
Kedatangan ribuan warga ini untuk memberikan dukungan kepada Pdt Yohanes Manoppo cs, yang diperiksa anggota Satreskrim Polresta Manado atas dugaan provokasi kepada warga untuk menduduki tanah orang lain.
Mereka menuntut agar pihak kepolisian tidak menahan Pdt Yohanes Manoppo beserta koleganya.
"Kami di sini dari jam 10.00 Wita hanya untuk memberikan dukungan kepada pak pendeta yang mau memberikan tanah kepada kami korban banjir. Apalagi kami mendengar pak pendeta mau ditahan," ujar Rusli Umar, seorang pendemo.
Sementara itu, Kapolsek Bunaken, Iptu Samuri mengimbau warga agar bisa tetap tenang. "Keamanan mari dijaga bersama," katanya.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, suasana makin memanas di Mapolresta Manado. Warga mulai maju mendekati halaman Mapolresta Manado. Sedangkan aparat kepolisian membentuk pagar betis.
Kapolsek Bunaken Iptu Samuri dengan menggunakan pengeras suara mengimbau warga agar tidak mendekati pagar. "Kami mengimbau agar warga bisa mundur dari pagar dan menjauh. Mohon pengertiannya," imbaunya.
Kedatangan ribuan warga ini untuk memberikan dukungan kepada Pdt Yohanes Manoppo cs, yang diperiksa anggota Satreskrim Polresta Manado atas dugaan provokasi kepada warga untuk menduduki tanah orang lain.
Mereka menuntut agar pihak kepolisian tidak menahan Pdt Yohanes Manoppo beserta koleganya.
"Kami di sini dari jam 10.00 Wita hanya untuk memberikan dukungan kepada pak pendeta yang mau memberikan tanah kepada kami korban banjir. Apalagi kami mendengar pak pendeta mau ditahan," ujar Rusli Umar, seorang pendemo.
Sementara itu, Kapolsek Bunaken, Iptu Samuri mengimbau warga agar bisa tetap tenang. "Keamanan mari dijaga bersama," katanya.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, suasana makin memanas di Mapolresta Manado. Warga mulai maju mendekati halaman Mapolresta Manado. Sedangkan aparat kepolisian membentuk pagar betis.
Kapolsek Bunaken Iptu Samuri dengan menggunakan pengeras suara mengimbau warga agar tidak mendekati pagar. "Kami mengimbau agar warga bisa mundur dari pagar dan menjauh. Mohon pengertiannya," imbaunya.
(sms)