Asap muncul lagi di Riau, Konsulitas Malaysia dikecam
A
A
A
Sindonews.com - Belasan aktivis pencinta lingkungan menggelar aksi demo ke Konsulat Malaysia di Pekanbaru, Riau. Tuntutannya agar perusahaan Malaysia yang ada di Riau, hengkang karena menjadi bagian penyumbang asap.
Belasan LSM itu berasal dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau, dan Jaringan Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari). Aksi mereka dilakukan di depan Konsulat Malaysia, Jalan Jendral Sudirman.
Dalam aksinya, para aktivis membentangkan spanduk bertuliskan kecaman atas perusahaan Malaysia di Riau yang selama ini sengaja melakukan pembakaran.
"Tuntukan kita kepada pemerintah mencabut izin perusahaan pembakar lahan di Riau. Seperti perusahaan Malaysia Ade Plantation (AP) yang kini diseret ke meja hijau. Tapi izinnya tidak dicabut," ujar Kordinator Jikalahari Muslim kepada wartawan, di lokasi kejadian, Selasa (11/2/2014).
Dia berharap, pemerintah tegas terhadap perusahaan di Malaysia yang merusak lingkungan. "Dari data kita, ada delapan perusahaan Malaysia di Riau yang terindikasi melakukan pembakaran lahan dalam mengolah bisnis mereka, seperti industri sawit," katanya.
Namun saat aksi berlangsung, tidak ada satupun dari pihak konsulat Malaysia yang mendatangi pendemo. Pagar kantor konsulat Malaysia terus ditutup. Sementara pihak kepolisian melakukan penjagaan ketat.
Belasan LSM itu berasal dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau, dan Jaringan Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari). Aksi mereka dilakukan di depan Konsulat Malaysia, Jalan Jendral Sudirman.
Dalam aksinya, para aktivis membentangkan spanduk bertuliskan kecaman atas perusahaan Malaysia di Riau yang selama ini sengaja melakukan pembakaran.
"Tuntukan kita kepada pemerintah mencabut izin perusahaan pembakar lahan di Riau. Seperti perusahaan Malaysia Ade Plantation (AP) yang kini diseret ke meja hijau. Tapi izinnya tidak dicabut," ujar Kordinator Jikalahari Muslim kepada wartawan, di lokasi kejadian, Selasa (11/2/2014).
Dia berharap, pemerintah tegas terhadap perusahaan di Malaysia yang merusak lingkungan. "Dari data kita, ada delapan perusahaan Malaysia di Riau yang terindikasi melakukan pembakaran lahan dalam mengolah bisnis mereka, seperti industri sawit," katanya.
Namun saat aksi berlangsung, tidak ada satupun dari pihak konsulat Malaysia yang mendatangi pendemo. Pagar kantor konsulat Malaysia terus ditutup. Sementara pihak kepolisian melakukan penjagaan ketat.
(san)