Mau salat subuh, perwira Polda Sulselbar diberondong peluru
A
A
A
Sindonews.com - Seorang perwira polisi dari Polda Sulsel Iptu Haji Muhammad Daud (53) ditembak orang tidak dikenal subuh dini hari ini di samping rumahnya hingga tewas. Korban yang hendak menunaikan ibadah salat subuh di masjid dekat rumah tiba-tiba diberondong tembakan hingga langsung tersungkur karena dada kiri tertembus peluru.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kompol Pol Endi Sutendi mengungkapkan, sebelum kejadian, Iptu Daud meninggalkan rumah pukul 04.55 Wita untuk menunaikan salah subuh di masjid. Saat itu Daud bersama tetangganya Jafar (40) berjalan kaki menuju masjid.
“Saat meninggalkan rumah, korban dan tetangganya Jafar melihat ada orang di samping rumah korban. Menurut Jafar yang menjadi saksi, korban lantas pamit dan berbelok hendak menanyai orang tersebut. Naluri korban sebagai petugas kepolisian ingin mencari tahu tujuan orang itu, sebab subuh-subuh berdiri di pinggir jalan. Sedangkan Jafar terus melanjutkan perjalanannya ke mesjid sendirian,” jelas Endi kepada wartawan, Selasa (11/2/2014).
Sambil berjalan lanjut Endi, saksi Jafar mengaku mendengar suara letusan senjata. Tetapi karena waktu salat subuh sudah mepet, Jafar tetap melanjutkan perjalanannya ke masjid.
Setelah salat subuh, Jafar bersama jamaah mesjid lainnya kemudian mendatangi lokasi letusan senjata tadi. Mereka menemukan tubuh korban sudah tersungkur di tanah dengan tubuh berlumuran darah. “Jafar dan anggota masyarakat lainnya lalu membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Korban diautopsi untuk mendapatkan penyebab kematiannya," jelas Endi.
Endi mengaku, pihaknya belum mengetahui motif penembakan tersebut. Namun diduga pelakunya adalah orang yang didatangi korban saat hendak salat subuh. Saat ini, polisi terus menyelidikan kasus itu secara intensif untuk mengetahui motif dan latar belakang penembakan.
“Keluarga besar Polri turut berduka cita secara mendalam atas kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi cobaan tersebut,” pungkas Endi.
Sekedar diketahui, Iptu Daud sehari-harinya merupakan petugas Intelijen Keamanan (Intelkam) Polda Sulsel. Korban meninggalkan satu istri dan empat orang anak. Mereka tinggal di Jalan Pallantikang 3 Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Jenazah rencananya dikebumikan di kampung halamannya di Kabupaten Sinjai, 200 km selatan Kota Makassar.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kompol Pol Endi Sutendi mengungkapkan, sebelum kejadian, Iptu Daud meninggalkan rumah pukul 04.55 Wita untuk menunaikan salah subuh di masjid. Saat itu Daud bersama tetangganya Jafar (40) berjalan kaki menuju masjid.
“Saat meninggalkan rumah, korban dan tetangganya Jafar melihat ada orang di samping rumah korban. Menurut Jafar yang menjadi saksi, korban lantas pamit dan berbelok hendak menanyai orang tersebut. Naluri korban sebagai petugas kepolisian ingin mencari tahu tujuan orang itu, sebab subuh-subuh berdiri di pinggir jalan. Sedangkan Jafar terus melanjutkan perjalanannya ke mesjid sendirian,” jelas Endi kepada wartawan, Selasa (11/2/2014).
Sambil berjalan lanjut Endi, saksi Jafar mengaku mendengar suara letusan senjata. Tetapi karena waktu salat subuh sudah mepet, Jafar tetap melanjutkan perjalanannya ke masjid.
Setelah salat subuh, Jafar bersama jamaah mesjid lainnya kemudian mendatangi lokasi letusan senjata tadi. Mereka menemukan tubuh korban sudah tersungkur di tanah dengan tubuh berlumuran darah. “Jafar dan anggota masyarakat lainnya lalu membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Korban diautopsi untuk mendapatkan penyebab kematiannya," jelas Endi.
Endi mengaku, pihaknya belum mengetahui motif penembakan tersebut. Namun diduga pelakunya adalah orang yang didatangi korban saat hendak salat subuh. Saat ini, polisi terus menyelidikan kasus itu secara intensif untuk mengetahui motif dan latar belakang penembakan.
“Keluarga besar Polri turut berduka cita secara mendalam atas kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi cobaan tersebut,” pungkas Endi.
Sekedar diketahui, Iptu Daud sehari-harinya merupakan petugas Intelijen Keamanan (Intelkam) Polda Sulsel. Korban meninggalkan satu istri dan empat orang anak. Mereka tinggal di Jalan Pallantikang 3 Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Jenazah rencananya dikebumikan di kampung halamannya di Kabupaten Sinjai, 200 km selatan Kota Makassar.
(ilo)