Lahir saat Imlek, sorang bayi jadi rebutan

Rabu, 05 Februari 2014 - 19:38 WIB
Lahir saat Imlek, sorang...
Lahir saat Imlek, sorang bayi jadi rebutan
A A A
Sindonews.com – Puluhan orang berebut mengadopsi bayi mungil yang ditemukan di kamar 118 Hotel Neo Semarang sekitar pukul 14.00 WIB Jumat (31/1) lalu. Meski begitu, hingga saat ini bayi tersebut masih berada di RS Bhayangkara Kota Semarang. Aasannya bayi tersebut lahir pada perayaan Imlek

Kapolsek Gajahmungkur Kompol Meiliyan Rahmadi mengatakan, banyak tawaran untuk mengadopsi bayi tersebut. Jika ditotal, jumlahnya bias puluhan orang.

“Ini setelah diberitakan banyak media massa, sudah banyak yang ingin mengadopsi. Tapi kita tidak bisa mengiyakan karena yang berhak menentukan siapa orang yang dapat mengadopsi bayi itu harus melalui pengadilan. Bagi siapa saja yang ingin mengajukan adopsi, silakan datang ke kami (Polsek Gajah Mungkur Semarang),” katanya kepada wartawan, Rabu (5/2/2014).

Menurut Kapolsek orang-orang yang bersedia mengadopsi bayi tersebut tidak hanya berasal dari Kota Semarang, namun dari luar kota seperti Demak, Grobogan, Salatiga bahkan Jakarta. Alasan yang mereka berbeda-beda, ada yang karena iba, tidak punya anak atau karena menganggap bayi tersebut istimewa karena lahir pada perayaan Imlek.

“Bahkan ada yang dari Jakarta yang ingin mengadopsi bayi itu. Kami tampung semuanya di sini, tapi nanti yang memutuskan pengadilan,” imbuhnya.

Kondisi bayi mungil tersebut lanjut Rahmadi saat ini dalam kondisi sehat. Bahkan, bayi yang belum mempunyai nama itu terlihat lebih ceria dibanding saat ditemukan.

“Kondisinya sehat, lucu dan ceria. Tadinya masih dikasih susu yang ditinggalkan ibunya bersama bayi itu, saat ini sudah diganti menggunakan susu yang lebih baik,” paparnya.

Sementara mengenai kasus pembuangan bayi tersebut, Rahmadi mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan. Polisi akan terus mencari siapa orang tua bayi dan motif dibalik pembuangan bayi itu.

“Kita akan terus lidik untuk mencari tahu siapa orang tua bayi itu, karena KTP yang digunakan untuk chek in di hotel tersebut ternyata bukan milik orang tuanya, melainkan milik orang lain,” pungkasnya.

Seperti diketahui, bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan di dalam kamar Hotel Neo Semarang Jumat (31/1). Saat ditemukan, bayi diduga masih berusia tiga hari karena masih merah.

Selain bayi mungil tersebut, petugas saat itu juga menemukan kertas memo kecil dengan tulisan tipis dari pensil berbunyi "Cantik aku percaya engkau akan tumbuh sehat dan cantik. Tuhan aku titipkan anakku padamu aku percaya engkau lebih baik daripada aku untuk mengasuh anak yang tidak berdosa ini. Rumah tanggaku berantakan, jika harus mengasuh, aku tak mampu keluarga ku tak menerima semua ini. Tuhan aku percayakan semuanya padamu. Good bless you,".

Polisi langsung melakukan penyelidikan, namun belakangan diketahui jika alamat serta KTP yang digunakan untuk chek in tersebut ternyata palsu. Sementara bayi saat ini dititipkan di RS Bhayangkara Semarang untuk memperoleh perawatan.

Sementara itu, Psikolog Universitas Diponegoro, M Akung mengatakan, banyaknya orang yang ingin mengadopsi anak tersebut merupakan hal yang positif. Meski begitu, dia mengharap pengadilan jeli dalam memilih siapa orang tua yang terbaik dari mereka.

“Pengadilan harus menelusuri keluarga yang ingin mengadopsi anak itu karena ini terkait masa depan si anak,” kata dia. Akung juga khawatir jika banyaknya orang tua yang ingin mengadopsi anak tersebut bukan dari keinginan hati mereka, melainkan karena factor-faktor lain semisal popularitas.

“Tidak menutup kemungkinan ada yang ingin ndompleng dengan kasus tersebut untuk mengangkat popularitas, hal itu tidak baik bagi tumbuh kembang dan masa depan si anak nantinya,” pungkasnya.
(ilo)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1099 seconds (0.1#10.140)