Hindari pergerakan tanah Cikalong, sawah & kolam dikeringkan

Selasa, 04 Februari 2014 - 20:28 WIB
Hindari pergerakan tanah Cikalong, sawah & kolam dikeringkan
Hindari pergerakan tanah Cikalong, sawah & kolam dikeringkan
A A A
Sindonews.com - Hasil penelitian dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geolori (PCMBG) menyebutkan ada tiga desa di Kecamatan Cilaong Kulon yang mengalami pergerakan tanah. Tiga desa itu yakni Mekarwangi, Sukamulya, dan Cisaranten.

"Di sana itu tipe gerakan tanah atau longsorannya itu cepat," kata Kepala Bidang Mitigasi Bencana, Gempa Bumi, dan Gerakan Tanah PVMBG, Gede Suantika, di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/2/2014).

Ketika desa itudiguyur hujan dengan intensitas tinggi dan lama, maka longsoran bisa langsung terjadi dengan besar. Terlebih dari segi kemiringan, kawasan tersebut tergolong terjal dan sangat terjal.

Padahal di sana banyak pemukiman penduduk, perkebunan, dan persawahan.
"Ini kan (tanahnya) basah, bisa memicu longsor," ujarnya.

Gede mengatakan, tanah di lokasi itu termasuk formasi jatiluhur di mana ada batuan vulkanik di atas, sedangkan lempung terletak di bagian bawah.

PVMBG mengeluarkan rekomendasi agar para penduduk yang tinggal di kawasan terjal segera direlokasi. Hal tersebut untuk menghindari adanya korban jika sewaktu-waktu terjadi longsor.

Lahan persawahan basah juga direkomendasikan diubah jadi persawahan kering. Kolam-kolam yang ada di lokasi juga harus dikeringkan.

"Kalau mau tetap ada kolam, kolamnya itu harus kedap air, pakai plastik atau beton. Pokoknya air jangan sampai meresap ke tanah," tutur Gede.

Drainase di sana juga direkomendasikan kedap air atau bisa dialihkan pembuangan airnya ke daerah lain. "Kemudian kalau ketemu ada retakan tanah, segera ditutup pakai tanah lempung yang padat," ungkapnya.

Dalam pergerakan tanah di Cikalong Kulon, PVMBG mencatat puluhan rumah rusak berat, sedang, dan ringan.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5733 seconds (0.1#10.140)