Dua pendaki tertimpa material longsoran Merapi
A
A
A
Sindonews.com - Tingginya curah hujan mengakibatkan material Gunung Merapi longsor. Dua pendaki tertimpa longsoran material saat beristirahat di dekat Pasar Bubrah, saat perjalanan turun dari puncak.
Humas Basarnas Kantor SAR Semarang Aris Triyono mengatakan, insiden tersebut terjadi Minggu 26 Januari 2014 sekira pukul 11.00 WIB.
“Dua korban itu atas nama Angel (21), warga asli Medan dan Lubis (22), asal Solo,” ungkapnya melalui rilis yang diterima SINDO, Minggu (26/1/2014) malam.
Pihaknya, kata Aris, bersama petugas gabungan terdiri atas BPBD Boyolali, SAR Barameru, KLM SAR Klaten, Guruh Merapi, Pendaki, Polsek Selo dan relawan SAR lainnya masih melakuan upaya pencarian terhadap kedua korban. “Lokasi tertimpa longsoran itu di bawah puncak Merapi,” lanjutnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua pendaki itu berangkat bersama teman – teman mereka pada Sabtu (25/1). Mereka mulai mendaki. Saat kejadian, terjadi hujan deras di sekitar Puncak Merapi, sehingga mereka memilih beristirahat.
Saat kejadian, dua korban tidak bisa menyelamatkan diri. Sementara teman – teman mereka bisa menyelamatkan diri. Salah satu dari mereka turun dan meminta bantuan petugas.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bdan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan, puncak Merapi memang terus dalam pengawasan. Warga diminta waspada Puncak Merapi, apalagi saat ini cuaca cukup ekstrim dengan intensitas curah hujan cukup tinggi.
“Merapi itu punya fase empat tahunan, tak terkecuali tahun ini harus diantisipasi. Dulu erupsi pada 2010, sekarang 2014. Hujan kecil saja bisa menyebabkan banjir di aliran di bawahnya,” ungakpnya.
Pihaknya, kata Sarwa, sudah mendirikan Posko Aju yang 24 jam siap melayani, termasuk memberikan informasi – informasi terbaru. Warga bisa mengakses di nomor (024) 70031333.
Humas Basarnas Kantor SAR Semarang Aris Triyono mengatakan, insiden tersebut terjadi Minggu 26 Januari 2014 sekira pukul 11.00 WIB.
“Dua korban itu atas nama Angel (21), warga asli Medan dan Lubis (22), asal Solo,” ungkapnya melalui rilis yang diterima SINDO, Minggu (26/1/2014) malam.
Pihaknya, kata Aris, bersama petugas gabungan terdiri atas BPBD Boyolali, SAR Barameru, KLM SAR Klaten, Guruh Merapi, Pendaki, Polsek Selo dan relawan SAR lainnya masih melakuan upaya pencarian terhadap kedua korban. “Lokasi tertimpa longsoran itu di bawah puncak Merapi,” lanjutnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua pendaki itu berangkat bersama teman – teman mereka pada Sabtu (25/1). Mereka mulai mendaki. Saat kejadian, terjadi hujan deras di sekitar Puncak Merapi, sehingga mereka memilih beristirahat.
Saat kejadian, dua korban tidak bisa menyelamatkan diri. Sementara teman – teman mereka bisa menyelamatkan diri. Salah satu dari mereka turun dan meminta bantuan petugas.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bdan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan, puncak Merapi memang terus dalam pengawasan. Warga diminta waspada Puncak Merapi, apalagi saat ini cuaca cukup ekstrim dengan intensitas curah hujan cukup tinggi.
“Merapi itu punya fase empat tahunan, tak terkecuali tahun ini harus diantisipasi. Dulu erupsi pada 2010, sekarang 2014. Hujan kecil saja bisa menyebabkan banjir di aliran di bawahnya,” ungakpnya.
Pihaknya, kata Sarwa, sudah mendirikan Posko Aju yang 24 jam siap melayani, termasuk memberikan informasi – informasi terbaru. Warga bisa mengakses di nomor (024) 70031333.
(rsa)