Demo PKS di Kabupaten Luwu ricuh
A
A
A
Sindonews.com - Demo massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di depan kantor DPRD Kabupaten Luwu Timur berlangsung ricuh. Massa PKS terlibat aksi saling dorong dengan petugas Satpol PP yang melakukan pagar betis di pintu masuk ruang musyawarah DPRD Luwu Timur.
Aksi demonstrasi dipicu belum dilakukannya PAW terhadap kader PKS Witman yang kini masih aktif sebagai anggota DPRD Luwu Timur oleh Ketua DPRD Luwu Timur. Witman dianggap telah melanggar aturan PKS.
Sementara kericuhan terjadi akibat massa mendesak bertemu dengan unsur pimpinan DPRD Luwu Timur. Ratusan massa PKS ini datang untuk menuntut Ketua DPRD yang sampai saat ini belum melakukan PAW terhadap Witman, kader PKS yang kini masih duduk sebagai anggota DPRD Luwu Timur.
Massa PKS yang mendesak masuk dihalangi petugas Satpol PP yang sudah memagar betis pintu masuk kantor DPRD. Akhirnya, kedua belah pihak saling dorong. Bahkan massa PKS tidak segan-segan menusuk Satpol PP dengan tiang bendera yang mereka bawa. Satu orang petugas Satpol PP mengalami luka di bagian leher akibat terkena tusukan bambu.
Kericuhan ini berlangsung cukup lama, dan baru berhenti setelah korlap demo meminta massa untuk menahan diri, dan duduk di lantai sambil menunggu hasil negosiasi dengan Ketua DPRD Luwu Timur. Suasana ini dipergunakan korlap untuk berorasi yang lebih banyak mengkritisi Ketua DPRD Luwu Timur yang dianggap mbalelo.
Dalam proses negosiasi, perwakilan PKS sempat terlibat adu mulut dengan Wakil Ketua DPRD Muhamad Sidik. Perwakilan PKS menuding ada unsur kesengajaan dari Ketua DPRD Luwu Timur yang tidak mau melakukan PAW terhadap Witman. Padahal, surat keputusan gubernur dari DPP PKS dan surat rekomendasi Bupati Luwu Timur sudah keluar menyetujui PAW itu.
Rencananya, Witman akan di-PAW, dan digantikan dengan kader PKS lainnya, yakni Abdul Salam Nur. Dalam pertemuan tersebut tak satupun kesepakatan berhasil dicapai. Massa PKS mengancam akan kembali demo jika DPRD Luwu Timur tidak segera melakukan PAW.
Aksi demonstrasi dipicu belum dilakukannya PAW terhadap kader PKS Witman yang kini masih aktif sebagai anggota DPRD Luwu Timur oleh Ketua DPRD Luwu Timur. Witman dianggap telah melanggar aturan PKS.
Sementara kericuhan terjadi akibat massa mendesak bertemu dengan unsur pimpinan DPRD Luwu Timur. Ratusan massa PKS ini datang untuk menuntut Ketua DPRD yang sampai saat ini belum melakukan PAW terhadap Witman, kader PKS yang kini masih duduk sebagai anggota DPRD Luwu Timur.
Massa PKS yang mendesak masuk dihalangi petugas Satpol PP yang sudah memagar betis pintu masuk kantor DPRD. Akhirnya, kedua belah pihak saling dorong. Bahkan massa PKS tidak segan-segan menusuk Satpol PP dengan tiang bendera yang mereka bawa. Satu orang petugas Satpol PP mengalami luka di bagian leher akibat terkena tusukan bambu.
Kericuhan ini berlangsung cukup lama, dan baru berhenti setelah korlap demo meminta massa untuk menahan diri, dan duduk di lantai sambil menunggu hasil negosiasi dengan Ketua DPRD Luwu Timur. Suasana ini dipergunakan korlap untuk berorasi yang lebih banyak mengkritisi Ketua DPRD Luwu Timur yang dianggap mbalelo.
Dalam proses negosiasi, perwakilan PKS sempat terlibat adu mulut dengan Wakil Ketua DPRD Muhamad Sidik. Perwakilan PKS menuding ada unsur kesengajaan dari Ketua DPRD Luwu Timur yang tidak mau melakukan PAW terhadap Witman. Padahal, surat keputusan gubernur dari DPP PKS dan surat rekomendasi Bupati Luwu Timur sudah keluar menyetujui PAW itu.
Rencananya, Witman akan di-PAW, dan digantikan dengan kader PKS lainnya, yakni Abdul Salam Nur. Dalam pertemuan tersebut tak satupun kesepakatan berhasil dicapai. Massa PKS mengancam akan kembali demo jika DPRD Luwu Timur tidak segera melakukan PAW.
(san)