Detik-detik sebelum kematian dr Olwin

Senin, 20 Januari 2014 - 12:32 WIB
Detik-detik sebelum...
Detik-detik sebelum kematian dr Olwin
A A A
Sindonews.com - Bencana alam tanah longsor di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga korban yang ditinggalkan. Di antara keluarga korban yang berduka adalah keluarga dr Olwin S Oroh (42), Kepala Puskesmas Kakaskasen, Tomohon Utara.

Dokter terbaik di Sulawesi yang pernah mendapatkan penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini meninggal dunia tertimbun longsor saat melintas dengan anak, dan sopirnya.

Beruntung, saat kejadian salah seorang anak almarhum Geovanno Hermawan (16) berhasil selamat. Kendati begitu, korban tampak sangat syok. Masih terekam jelas dalam ingatannya detik-detik longsor yang menyebabkan ibu dan adiknya tewas.

"Belum menghadap ke belakang, longsornya jatuh semua. Mobil langsung masuk jurang sekitar seratus meteran. Mobil guling dan mama sempat minta tolong, Tuhan tolong saya. Bilang tenang saja, cari napas cari oksigen. Soalnya air sama tanah sudah mulai masuk ke dalam mobil," ujar Geovanno, Senin (20/1/2014).

Ditambahkan dia, saat itu sopir kemungkinan sudah terbentur dan dirinya tidak tahu lagi. "Edo (adik) sudah keluar teriak-teriak. Mama keluar-keluar waktu itu aku sama mama masih terjepit. Tidak tahu mengapa goyang pinggangnya mama, mobil ke bawah meluncur," sambungnya.

Dia melanjutkan, saat itu kepala almarhum dr Olwin sudah keluar jendela, tapi cuma setengah. "Tiba-tiba kayu datang kena kepala langsung terguling ke bawah ikut arus. Masih aman dan tarik-tarik mama. Kondisi Edo (adik) sudah tertutup. Kepala belakangnya bocor. Mungkin kena ujungnya mobil," ungkapnya.

Saat situasi genting itu, dr Olwin masih bisa berbicara dan menangis sambil mengelus kepala Edo. "Aku dari samping cuma bisa bilang mama keluar, Edo sudah tidak ada. Mama tidak mau, maunya sama Edo," tambahnya.

Mendengar jawaban dr Olwin, anaknya sempat memohon agar dia mau keluar dari mobil. "Waktu itu saya bilang sama mama, masa mama lebih sayang sama Edo dari pada aku? Mama cuma diam dan kemudian mama berusaha keluar waktu kelihatan kakinya. Pas lihat Edo tangannya dilepas lagi, malahan masuk lagi sampai mulai ketutup," bebernya.

Sebelum kematiannya, dr Olwin sempat meminta Geovanno keluar dari mobil dan mencari pertolongan. "Mama bilang cari bantuan saja, aku tahu itu maksudnya lain, nanti mama temanin Edo. Aku bilang ma tunggu di situ diam, jangan bikin apa-apa, jangan bergerak aku cari bantuan," sambungnya.

Kemudian, dia pun pergi mencari bantuan kepada warga sekitar agar menolong ibu dan adiknya yang terjepit dan tertimpa reruntuhan tanah. "Aku lari supaya tidak bikin mama kesal, pas sudah setengah, bukit longsor kedua datang bersama aspal. habis semua," tukasnya.

Baca juga: Dokter terbaik di Sulawesi menjadi korban tanah longsor
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1425 seconds (0.1#10.140)