Sebagian Kota Palu juga terendam banjir
A
A
A
Sindonews.com - Hujan yang mengguyur Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), sejak kemarin malam mengakibatkan meluapnya sejumlah sungai di Kota Palu. Akibatnya, ratusan rumah di Kota Palu terendam banjir hingga setinggi lutut orang dewasa.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, banjir mulai terjadi sekira pukul 10.00 Wita pagi tadi. Banjir terparah menggenangi tiga wilayah di Kota Palu, yakni Kecamatan Palu Barat, Kecamatan Ulujadi dan Kecamatan Tatanga.
Di Palu Barat, banjir menggenangi rumah-rumah warga di Kelurahan Kampung Lere, Kampung Baru, dan Kabonena. Sementara di Kecamatan Ulujadi, banjir merendam rumah-rumah warga di Kelurahan Silae.
Sedangkan di Kecamatan Tatanga, luapan air Sungai Palupi meluber hingga merendam rumah dan jalan raya di Kelurahan Palupi, Tatanga dan Nunu.
"Hingga kini Palu masih diguyur hujan. Namun, hujan telah menyebabkan banjir di mana-mana. Termasuk rumah dan jalan raya," ungkap seorang warga, Amat Leonas, Kamis (16/1/2014).
Untuk mengantisipasi makin meluapnya air dari drainase, sejumlah warga terpaksa membongkar beberapa tembok penghalang jalan. Hal itu dilakukan agar air hujan yang tidak tertampung tidak meluap ke jalan dan pemukiman warga.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, banjir mulai terjadi sekira pukul 10.00 Wita pagi tadi. Banjir terparah menggenangi tiga wilayah di Kota Palu, yakni Kecamatan Palu Barat, Kecamatan Ulujadi dan Kecamatan Tatanga.
Di Palu Barat, banjir menggenangi rumah-rumah warga di Kelurahan Kampung Lere, Kampung Baru, dan Kabonena. Sementara di Kecamatan Ulujadi, banjir merendam rumah-rumah warga di Kelurahan Silae.
Sedangkan di Kecamatan Tatanga, luapan air Sungai Palupi meluber hingga merendam rumah dan jalan raya di Kelurahan Palupi, Tatanga dan Nunu.
"Hingga kini Palu masih diguyur hujan. Namun, hujan telah menyebabkan banjir di mana-mana. Termasuk rumah dan jalan raya," ungkap seorang warga, Amat Leonas, Kamis (16/1/2014).
Untuk mengantisipasi makin meluapnya air dari drainase, sejumlah warga terpaksa membongkar beberapa tembok penghalang jalan. Hal itu dilakukan agar air hujan yang tidak tertampung tidak meluap ke jalan dan pemukiman warga.
(rsa)