Evakuasi korban penembakan di Puncak Jaya dijaga ketat
A
A
A
Sindonews.com - Evakuasi jenazah M Halil tukang ojek yang ditembak mati orang tak dikenal di Distrik Mulia Puncak Jaya Papua pagi kemarin berlangsung lancar.
Pengamanan ketat dilakukan aparat kemanan TNI dan Polri di Lapangan Ilu sebelum pesawat Enggang Air landing hingga kembali take off membawa jenazah pria berusia 43 asal Makasar itu.
Didampingi sang istri bernama Heriani, jenazah M Halil tiba di Bandara Sentani pukul 09.WIT. Selanjutnya, akan diterbangkan lagi ke Makassar dengan menggunakan pesawat Lion Air Boeing 737 Seri 800 pukul 14.00 waktu setempat.
Heriani yang sehari-hari bekerja sebagai guru di Mulia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Dia tak menyangka suaminya yang hanya sebagai tukang ojek menjadi sasaran tembak orang tak dikenal.
Padahal mereka menjadi warga Mulia sejak lama delapan tahun lalu.
"Kami tinggal di Mulia sudah lama, sejak 2005," tutur Heriani, Rabu (8/1/2013).
Menurut Heriani suaminya akan dimakamkan di Sawaku Desa Tamasaju Kecamatan Galesung Utara Kabupaten Takalar.
Sementara itu menurut informasi yang dihimpun jenazah M Halil dibawa ke Ilu menggunakan mobil jalur darat dikawal pengamanan ketat TNI dan Polri.
Abdul Halil (43) tewas ditembak orang tak dikenal di sekitar SMA Wuyuneri Distrik Mulia Puncak Jaya.
Warga Makassar itu tewas dengan kondisi yang mengenaskan. Kepala berlubang diterjang peluru tembus mata sebelah kanan. Tak hanya itu, dia juga ditembak dari samping sehingga peluru menerjang rusuk sebelah kanan.
Rencana evakuasi jenazah dari Ilu pun tak berjalan mulus. Pesawat Susi Air yang akan mengevakuasi juga diberondong tembakan orang tak dikenal.
Penembakan secara bertubi-tubi terjadi ketika pesawat jenis Caravan tersebut hendak landing. Beruntung tidak ada satupun peluru mengenai badan pesawat sehingga langsung bisa kembali terbang menuju Nabire.
Pengamanan ketat dilakukan aparat kemanan TNI dan Polri di Lapangan Ilu sebelum pesawat Enggang Air landing hingga kembali take off membawa jenazah pria berusia 43 asal Makasar itu.
Didampingi sang istri bernama Heriani, jenazah M Halil tiba di Bandara Sentani pukul 09.WIT. Selanjutnya, akan diterbangkan lagi ke Makassar dengan menggunakan pesawat Lion Air Boeing 737 Seri 800 pukul 14.00 waktu setempat.
Heriani yang sehari-hari bekerja sebagai guru di Mulia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Dia tak menyangka suaminya yang hanya sebagai tukang ojek menjadi sasaran tembak orang tak dikenal.
Padahal mereka menjadi warga Mulia sejak lama delapan tahun lalu.
"Kami tinggal di Mulia sudah lama, sejak 2005," tutur Heriani, Rabu (8/1/2013).
Menurut Heriani suaminya akan dimakamkan di Sawaku Desa Tamasaju Kecamatan Galesung Utara Kabupaten Takalar.
Sementara itu menurut informasi yang dihimpun jenazah M Halil dibawa ke Ilu menggunakan mobil jalur darat dikawal pengamanan ketat TNI dan Polri.
Abdul Halil (43) tewas ditembak orang tak dikenal di sekitar SMA Wuyuneri Distrik Mulia Puncak Jaya.
Warga Makassar itu tewas dengan kondisi yang mengenaskan. Kepala berlubang diterjang peluru tembus mata sebelah kanan. Tak hanya itu, dia juga ditembak dari samping sehingga peluru menerjang rusuk sebelah kanan.
Rencana evakuasi jenazah dari Ilu pun tak berjalan mulus. Pesawat Susi Air yang akan mengevakuasi juga diberondong tembakan orang tak dikenal.
Penembakan secara bertubi-tubi terjadi ketika pesawat jenis Caravan tersebut hendak landing. Beruntung tidak ada satupun peluru mengenai badan pesawat sehingga langsung bisa kembali terbang menuju Nabire.
(lns)