Lagi, Kendal digenangi banjir
A
A
A
Sindonews.com – Enam kelurahan di Kecamatan Kendal kembali terendam banjir setelah diguyur hujan. Banjir dengan ketinggian sekitar 40 sentimeter itu juga menggenangi kompleks Kantor Bupati dan sejumlah kantor pemerintahan yang lain.
Kelurahan yang terendam banjir antara lain, Kebondalem, Patukangan, Langenharjo, Ngilir, Pegulon, dan Balok. Banjir tersebut terjadi karena sungai Kendal tidak mampu menampung debit air yang cukup deras.
Amat Waluyo (43) warga Pegulon mengatakan, banjir merupakan yang keempat kalinya selama bulan Desember 2013 hingga Januari 2014. Kondisi genangan air yang cukup tinggi membuat aktivitas warga terganggu.
“Kami mau melakukan apa-apa terganggu dengan bajir. Misalnya belanja, apalagi ketinggian air juga mampu membuat mesin motor mogok,” katanya, Selasa (7/1/2013).
Selain itu, banjir yang melanda tiap kali terjadi curah hujan tinggi tersebut juga menjadikan kegiatan perekonomian warga terhambat. Dia terpaksa harus menutup usaha persewaan play station-nya.
“Bahkan, saya yang juga jual elpiji harus menunggu airnya surut kembali. Kebetulan saya jualan elpiji di rumah selain usaha PS,” lanjutnya.
Menurut dia, salah satu faktor terjadinya banjir tahunan ini diakibatkan oleh pengerukan Sungai Kendal yang kurang optimal.
“Air sungai mulai tinggi sejak Senin, dini hari, tanggul permanen yang ada di Jalan Habib Proyo juga dijebol karena untuk pengerukan sungai Kendal. Makanya air luber kejalan dan perkampungan,” katanya.
Miftahul Amin (50), warga Ngilir berharap supaya Pemerintah Kabupaten Kendal segera memberikan bantuan kepada warga yang terkena musibah banjir. Sebab, banjir yang melanda tersebut bukan pertama terjadi.
“Kalau ini terjadi terus-menerus, warga akan repot. Usaha bisa berkurang hasilnya. Kami berharap supaya ada bantuan dari pemerintah,” paparnya.
Dia juga menuntut, Pemerintah Kabupaten Kendal supaya memperhatikan keadaan masyarakat Kecamatan Kendal. Menurutnya, pemerintah bukan hanya menyalurkan bantuan, namun harus segera memiliki solusi terkait bencana banjir itu.
“Bantuan memang penting, tapi alangkah lebih baiknya lagi harus ada solusinya supaya bencana tidak berkelanjutan terus,” tandasnya.
Kelurahan yang terendam banjir antara lain, Kebondalem, Patukangan, Langenharjo, Ngilir, Pegulon, dan Balok. Banjir tersebut terjadi karena sungai Kendal tidak mampu menampung debit air yang cukup deras.
Amat Waluyo (43) warga Pegulon mengatakan, banjir merupakan yang keempat kalinya selama bulan Desember 2013 hingga Januari 2014. Kondisi genangan air yang cukup tinggi membuat aktivitas warga terganggu.
“Kami mau melakukan apa-apa terganggu dengan bajir. Misalnya belanja, apalagi ketinggian air juga mampu membuat mesin motor mogok,” katanya, Selasa (7/1/2013).
Selain itu, banjir yang melanda tiap kali terjadi curah hujan tinggi tersebut juga menjadikan kegiatan perekonomian warga terhambat. Dia terpaksa harus menutup usaha persewaan play station-nya.
“Bahkan, saya yang juga jual elpiji harus menunggu airnya surut kembali. Kebetulan saya jualan elpiji di rumah selain usaha PS,” lanjutnya.
Menurut dia, salah satu faktor terjadinya banjir tahunan ini diakibatkan oleh pengerukan Sungai Kendal yang kurang optimal.
“Air sungai mulai tinggi sejak Senin, dini hari, tanggul permanen yang ada di Jalan Habib Proyo juga dijebol karena untuk pengerukan sungai Kendal. Makanya air luber kejalan dan perkampungan,” katanya.
Miftahul Amin (50), warga Ngilir berharap supaya Pemerintah Kabupaten Kendal segera memberikan bantuan kepada warga yang terkena musibah banjir. Sebab, banjir yang melanda tersebut bukan pertama terjadi.
“Kalau ini terjadi terus-menerus, warga akan repot. Usaha bisa berkurang hasilnya. Kami berharap supaya ada bantuan dari pemerintah,” paparnya.
Dia juga menuntut, Pemerintah Kabupaten Kendal supaya memperhatikan keadaan masyarakat Kecamatan Kendal. Menurutnya, pemerintah bukan hanya menyalurkan bantuan, namun harus segera memiliki solusi terkait bencana banjir itu.
“Bantuan memang penting, tapi alangkah lebih baiknya lagi harus ada solusinya supaya bencana tidak berkelanjutan terus,” tandasnya.
(lns)