Massa kibarkan bendera setengah tiang di kantor Pertamina
A
A
A
Sindonews.com - Massa dari LSM Gerakan Ganyang Mafia Hukum (GGMH) menggelar aksi di depan Kantor PT Pertamina Unit Pemasaran III Cabang Bandung di Jalan Wirayudha, Kota Bandung, Jawa Barat.
Mereka menolak kenaikan harga elpiji 12 kilogram. Kenaikan itu dianggap sebagai ketidakpedulian Pertamina pada rakyat.
Dalam aksinya, massa mengibarkan bendera merah - putih setengah tiang di atas dudukan bendera kayu sebagai simbol duka. Satu kertas ditempel pada dudukan bendera dengan tulisan 'Harga Gas Elpiji Melambung, Rakyat Indonesia Berkabung'.
Massa juga masing-masing membawa spanduk dan poster, di antaranya bertuliskan 'Harga Gas Naik, Korupsi di Bandung, Jabar, dan Indonesia Juga Makin Naik' dan 'Gas, BBM Naik, Harga Diri Bangsa Semakin Turun'.
Koordinator GGMH, Torkis Parlaungan Siregar, mengatakan pihaknya dengan tegas meminta Pertamina mencabut kenaikan harga elpiji 12 kilogram.
"Kami minta keputusan ini dicabut. Gas ini bagian dari kekayaan alam yang harus digunakan untuk menyejahterakan rakyat, bukan malah sebaliknya, menyengsarakan rakyat," katanya.
Torkis mengatakan, Pertamina tidak memakai akal dan nurani dalam mengambil kebijakan itu. Pertamina dinilai hanya ingin mengambil keuntungan sendiri.
Ia pun menyoroti pemerintah yang dinilai tahu betul rencana kenaikan harga elpiji 12 kilogram. Setelah penolakan dari berbagai pihak, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung menginstruksikan Wapres Boediono untuk menggelar rapat koordinasi membahas kenaikan harga elpiji.
"Ini pencitraan busuk SBY," tegasnya, Senin (6/1/2013).
Sementara jika aksinya tidak didengar Pertamina, GGMH berencana akan kembali menggelar aksi serupa dengan jumlah yang lebih banyak.
Mereka menolak kenaikan harga elpiji 12 kilogram. Kenaikan itu dianggap sebagai ketidakpedulian Pertamina pada rakyat.
Dalam aksinya, massa mengibarkan bendera merah - putih setengah tiang di atas dudukan bendera kayu sebagai simbol duka. Satu kertas ditempel pada dudukan bendera dengan tulisan 'Harga Gas Elpiji Melambung, Rakyat Indonesia Berkabung'.
Massa juga masing-masing membawa spanduk dan poster, di antaranya bertuliskan 'Harga Gas Naik, Korupsi di Bandung, Jabar, dan Indonesia Juga Makin Naik' dan 'Gas, BBM Naik, Harga Diri Bangsa Semakin Turun'.
Koordinator GGMH, Torkis Parlaungan Siregar, mengatakan pihaknya dengan tegas meminta Pertamina mencabut kenaikan harga elpiji 12 kilogram.
"Kami minta keputusan ini dicabut. Gas ini bagian dari kekayaan alam yang harus digunakan untuk menyejahterakan rakyat, bukan malah sebaliknya, menyengsarakan rakyat," katanya.
Torkis mengatakan, Pertamina tidak memakai akal dan nurani dalam mengambil kebijakan itu. Pertamina dinilai hanya ingin mengambil keuntungan sendiri.
Ia pun menyoroti pemerintah yang dinilai tahu betul rencana kenaikan harga elpiji 12 kilogram. Setelah penolakan dari berbagai pihak, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung menginstruksikan Wapres Boediono untuk menggelar rapat koordinasi membahas kenaikan harga elpiji.
"Ini pencitraan busuk SBY," tegasnya, Senin (6/1/2013).
Sementara jika aksinya tidak didengar Pertamina, GGMH berencana akan kembali menggelar aksi serupa dengan jumlah yang lebih banyak.
(lns)