Gajah Sumatera mati karena kebanyakan bius

Jum'at, 03 Januari 2014 - 22:00 WIB
Gajah Sumatera mati karena kebanyakan bius
Gajah Sumatera mati karena kebanyakan bius
A A A
Sindonews.com - Kematian gajah Sumatera di Riau yang mati saat direlokasi mendapat perhatian dari NGO pencinta satwa, World Wildlife Fund (WWF). Menurut mereka relokasi bukan solusi, tetapi menjadi permasalah baru.

"Relokasi itu bukan solusi untuk memecahkan permasalah konflik antara gajah dan masyarakat. Tapi malah menjadi masalah baru untuk kelangsungan hidup gajah yang direlokasi," kata Humas WWF Riau, Syamsidar, Jumat (3/1/2014).

Dilihat dari pengalaman sebelumnya banyak permasalahan gajah yang muncul saat direlokasi yang sampai berujung pada kematian seperti relokasi dari Kabuten Rohul ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas Kabupaten Siak itu.

"Pertama, gajah yang direlokasi akan sulit beradaptasi dengan lingkungan barunya. Kemudian gajah yang direlokasi itu biasanya akan berkonflik dengan gajah yang ada di sana. Ini berakibat bisa kematian bagi gajah-gajah tersebut. Kemudian gajah yang direlokasi itu juga kebanyakan tidak mau tinggal ditempat baru itu," imbuhnya.

Relokasi gajah sendiri beberapa kali dilakukan karena terjadi konflik. Namun, relokasi membuat gajah justru mati. Misalnya pada 2006 saat relokasi dari Suaka Marga Satwa Balai Raja, Riau. Gajah yang direlokasi akhirnya mati.

"Karena relokasi bukan jalan penyelesaian, makanya belum lama ini Kementerian Kehutanan mengeluarkan peraturan kalau tidak boleh merelokasi gajah lagi," imbuhya.

Namun WWF mengaku tidak habis pikir kalau pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau tersebut merelokasi gajah betina berusia 20 tahun itu sampai akhirnya mati diduga over dosis bius.

"Jika ada permasalahan antara gajah dengan masyarakat, sebaiknya semua pihak itu seperti Kementerian Kehutanan, Pemda, polisi, TNI pemuka masyarakat duduk bersama untuk mencari sosuli. Tapi bukan relokasi gajah. Karena saat ini memang kawasan hutan tempat gajah hidup sudah kritis akibat alih fungsi lahan," tandasnya.

Seperti diketahui gajah yang direlokasi dari Kbupaten Rohul ke PLG Minas pada 30 Desember 2013 lalu akhirnya kemarin mati. Pemicunya diduga karena over dosis obat bius. Karena saat akan direlokasi, gajah tersebut ditembak dengan obat bius.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7536 seconds (0.1#10.140)