Kerugian longsor di Banjarnegara Rp1,4 M

Kamis, 26 Desember 2013 - 03:02 WIB
Kerugian longsor di...
Kerugian longsor di Banjarnegara Rp1,4 M
A A A
Sindonews.com - Kerusakan akibat longsor yang terjadi di Banjarnegara mencapai miliaran rupiah. Hujan deras, tingginya kerentanan dan batuan yang labil menyebabkan longsor di sana terhitung Kamis (19/12) hingga Selasa (24/12).

Kepala Pusat Data, Humas dan Informasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan kerugian akibat bencana itu mencapai Rp1,4 miliar.

"Satu orang meninggal dunia. Kerusakan infrastruktur di 23 titik, meliputi jalan, jembatan, sekolah dan irigasi," ungkapnya melalui siaran pers yang diterima SINDO, Rabu (25/12) malam.

Ia melanjutkan, di sana ada 60 titik longsor tersebar di 32 desa di 13 kecamatan. Ini menyebabkan 32 rumah rusak berat, 21 rusak sedang, 56 rusak ringan dan 135 rumah terancam. 46 KK mengungsi tersebar di 5 desa.

"Kami bersama petugas gabungan, termasuk relawan, melakukan evakuasi, pendirian posko, pengiriman logistik dan pembersihan material longsor. Bupati menetapkan masa tanggap darurat longsor mulai Sabtu (21/12) hingga 3 Januari 2014," tambahnya.

Sementara siaga darurat bencana longsor, banjir dan puting beliung diberlakukan sejak 1 Desember lalu hingga 28 Februari 2014.

"Sebaiknya memang tempat hunian lama terdampak tidak dihuni kembali, setelah warganya direlokasi. Akan lebih baik jadi kawasan konservasi, sehingga tidak timbul korban," terangnya.

Pada proses pembangunan, penduduk juga harus dilibatkan. Program penghijauan akan lebih baik jika tanamannya mampu mengikat tanah sekaligus mempunyai nilai ekonomi.

Sutopo mengatakan, Kepala BNPB Syamsul Maarif, melakukan kunjungan kerja di Banjarnegara Rabu (25/12). Diberikan bantuan dana siap pakai Rp250juta dan logistik peralatan dan penanganan darurat di Banjarnegara.

Terpisah, Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono, mengatakan sejumlah bencana memang terjadi di Jawa Tengah. Tak terkecuali di Banjarnegara.

"Tim kami mobile. Curah hujan masih tinggi, memang sejumlah daerah di Jawa Tengah cukup rawan terjadi bencana. Gelombang laut juga cukup tinggi, informasi yang didapat di Karimunjawa, ketinggian gelombang sempat mencapai 3 meter," tandasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1390 seconds (0.1#10.140)