25 rumah warga di Blitar mendadak ambles

Rabu, 25 Desember 2013 - 20:45 WIB
25 rumah warga di Blitar mendadak ambles
25 rumah warga di Blitar mendadak ambles
A A A
Sindonews.com - Sedikitnya 25 rumah warga Desa Kalitengah, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, mendadak ambles.

Selain pondasi bangunan turun hingga kedalaman 50 cm, pada tembok rumah juga muncul retakan besar. Khawatir ambruk, warga pun berinisiatif mengevakuasi diri.

"Dari 25 rumah itu, 8 rumah kondisinya terparah. Selain retak, bagian genting rumah juga rontok, "ujar petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Katidjan, kepada SINDO, Rabu (25/12/2013).

Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam musibah ini. Menurut Katidjan, amblesnya tanah di kawasan permukiman warga diduga akibat guyuran hujan yang tidak berhenti selama lima hari terakhir. Di sisi lain, permukiman warga tersebut berada di lembah perbukitan.

Minimnya tanaman berakar tunjang yang berfungsi sebagai penangkap air, membuat sifat tanah di sekitar permukiman menjadi labil. "Tanah yang sebelumnya kering menjadi rengkah setelah terus terusan tersiram air," terangnya.

Dari tinjauan lapangan, di sekitar rumah warga yang ambles, petugas mendapati retakan tanah sepanjang 700 meter. Hujan yang terus mengguyur membuat retakan berpontesi longsor.

Bersama pemerintah desa setempat, lanjut Katidjan, pihaknya mengimbau kepada warga untuk tetap waspada. "Terutama untuk mereka yang tempat tinggalnya berpotensi ambles diminta untuk sementara mengungsi ke rumah kerabat atau saudara," pungkasnya.

Sementara musibah serupa terjadi di wilayah Desa Tanen, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung. Empat rumah milik warga terancam ambruk, disebabkan tanah disekitar permukiman longsor.

Sama dengan di Blitar, keempat rumah warga ini berada di kawasan perbukitan. "Selain mengungsi, rumah terpaksa saya bongkar. Karena takut ambruk akibat longsor," ujar Sunarto, salah seorang pemilik rumah yang kondisinya paling parah.

Selain rumah Sunarto, ketiga warga lain yang bernasib sama adalah Mikan, Martiah dan Teman. Pondasi rumah ambles dan tembok retak retak. Seluruh keluarga ini mengevakuasi diri ke rumah kerabat yang aman dari musibah.

"Kami berharap pemerintah daerah segera turun tangan. Sebab hingga saat ini belum ada satupun perwakilan pemerintah yang datang ke lokasi," pungkas Sunarto.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8647 seconds (0.1#10.140)