Kepala proyek tewas di Hotel Blambangan

Rabu, 25 Desember 2013 - 17:19 WIB
Kepala proyek tewas...
Kepala proyek tewas di Hotel Blambangan
A A A
Sindonews.com - Seorang pria bernama Sri Widodo alias Drajat (39), warga Ketaon Rt08/02 Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) ditemukan tewas di kamar Hotel Blambangan, Jalan Pemuda Kota Semarang.

Korban ditemukan tewas oleh sepupunya, Ponimin (36), sekira pukul 00.15 Wib, Rabu (25/12/2013). Saat itu, Ponimin datang untuk menemui korban di hotel tesebut karena sebelumnya korban menghubunginya dan mengeluh tidak enak badan.

“Waktu itu dia (Widodo) menelpon saya untuk datang ke Hotel Blambangan, katanya tidak enak badan. Ketika ditelepon, suaranya sudah tidak begitu jelas. Saya sedang berada di Jalan Sultan Agung waktu itu,” jelas Ponimin.

Khawatir dengan kondisi Widodo, Ponimin mengaku segera meluncur ke hotel tempat Widodo menginap. Sesampainya di kamar 203 tempat Widodo menginap, Ponimin terkejut saat menemukan Widodo yang mengenakan kaos oblong warna putih dan bercelana jeans itu sudah tergeletak di lantai dekat tempat tidur.

“Melihat hal itu, saya langsung mencari bantuan dengan meminta taksi untuk membawa Widodo ke rumah sakit. Namun, tidak ada sopir taksi yang mau menolong karena kondisi Widodo sudah pingsan,” paparnya.

Setelah itu, ia menelepon rumah sakit untuk meminta bantuan mobil ambulans. Selang 15 menit kemudian, mobil ambulans dan dokter dari Rumah Sakit Kariadi datang ke tempat kejadian.

Namun belum sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, dokter yang datang untuk memeriksa kondisi korban menyatakan bahwa Widodo sudah tidak bernyawa. Setelah itu, keluarga melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Tidak lama kemudian, tim Inafis Polrestabes Semarang mendatangi tempat kejadian untuk melakukan identifikasi.

Menurut keterangan Safrudin, adik korban mengatakan, kondisi Widodo memang sedang tidak sehat. Saat berangkat dari rumah, Safrudin mengaku jika Widodo dalam kondisi sakit. "Dia berangkat dari rumah sudah mengeluh masuk angin," ujarnya.

Safrudin menambahkan jika Widodo datang ke Semarang untuk keperluan pekerjaan. Dia adalah kepala proyek dan sedang mengerjakan proyek pembangunan bangunan taruna dan taruni di kompleks Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang. “Mungkin meninggal akibat kelelahan mengerjakan proyek itu,” imbuhnya.

Sementara itu, dari hasil oleh TKP sementara polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada korban. Hanya saja jari-jari korban berwarna pucat dan kebiruan.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0818 seconds (0.1#10.140)