Boleh berpolitik, tapi jangan bawa-bawa NU

Rabu, 25 Desember 2013 - 13:42 WIB
Boleh berpolitik, tapi...
Boleh berpolitik, tapi jangan bawa-bawa NU
A A A
Sindonews.com - Ada pemandangan berbeda dari jalannya Konfrensi Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Solo, Jawa Tengah, ke-14. Salah satu peserta yang menghadiri konfrensi PC NU tersebut, datang dengan menggunakan topi Santaclause.

Walau seorang diri saja menggunakan topi Santaclause, dan menjadi sorotan perserta lainnya karena penampilannya berbeda dari perserta lainnya, namun pengguna topi Santaclause tersebut tak menggubrisnya.

"Loh, topi inikan menandakan NU sangat bertoleransi dengan umat beragama lainnya. Selain itu, NU sendiri tidak mempermasalahkan kita mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani yang tengah merayakannya," jelas salah satu perserta konfrensi PC NU yang namanya enggan dipublikasikan, di Hotel Sahid Jaya, Solo, Rabu (25/12/2013).

Sementara itu, dalam Konfrensi PC NU yang mengangkat tema Khitmad Nahdlatul Ulama untuk Surakarta lebih bermartabat, Ketua PC NU Kota Solo Helmy Ahmad Sakdillah kembali mempertegas bila NU tidak akan berpolitik.

Namun Helmy mempersilahkan umat NU untuk terjun ke dunia politik atau menjadi salah satu calon legislatif dari partai tertentu. Selain itu, Helmy mempersilakan para partai politik untuk melakukan pendekatan-pendekatan kepada warga NU agar memilih partainya, karena NU sekarang netral terhadap seluruh partai politik.

“Khitoh NU memang secara tegas tidak akan berpolitik. Namun, umat NU ada di mana-mana tapi tidak akan kemana-mana. Jadi sudah sangat jelas sekali. Silakan secara pribadi umat NU berpolitik, atau ada parpol yang ingin mendekati umat NU agar bergabung ke partai politiknya silakan. Tapi, jangan bawa-bawa NU ke dunia politik," jelas Helmy.

Dia menambahkan, umat NU tidak akan menyatakan bergabung dengan salah satu parpol tanpa melihat dulu arah perjuangan parpol tersebut. Karena, warga NU sudah cerdas dan bisa memilih partai politik yang benar-benar memberikan manfaat dan kontribusi bagi bangsa dan negara.

"Selama ini persoalan-persoalan kerakyatan seperti kemiskinan selalu diwacanakan, tetapi jarang yang memberikan solusi kongkrit. Sehingga warga NU akan terlebih dahulu melihat sebelum memutuskan memilih salah satu partai politik. Apakah parpol tersebut memberikan manfaat dan kontribusi bagi bangsa dan negara atau tidak," paparnya.

Sebagai wujud warga Nahdiyin mendukung pemerintah, Helmy menegaskan NU tetap akan berada di belakang pemerintah. Termasuk Pemerintahan Kota Solo, di bawah FX Hadi Rudyatmo. Asalkan Sejauh pemerintah menjalankan kebijakan yang adil dan benar, maka NU akan memberikan dukungan penuh.

Dia mengatakan, sebagai organisasi sosial keagamaan, NU memiliki tugas membangun mental dan karakter masyarakat, tugas membangun bangsa, serta membangun sikap kritis.

Bangsa yang tidak memiliki karakter, akan kehilangan segalanya. Politiknya akan hilang, peradabannya akan merosot, dan aset ekonominya pun akan dijarah bangsa lain. Sehingga akhirnya menjadi bangsa yang miskin dan tidak terhormat.

"NU tetap komit mendukung pemerintahan di bawah FX Hady Rudyatmo hingga selesai. Apalagi Pak Rudy sebagai wali kota telah menjadikan Solo sebagai Kota Salawat," paparnya.

Sedangkan dalam konfrensi PC NU Kota Solo yang batal dihadiri Ketua Umum NU Said Aqil Siradj, juga dihadiri langsung Wali Kota Solo FX Hady Rudyatmo yang meminta agar apapun hasil yang diputuskan, kerjasama dengan pemerintah tetap terjaga. Dia juga meminta PC NU bersama-sama mengamankan Pemilu 2014.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7207 seconds (0.1#10.140)