Puluhan anggota geng motor serang waria Mandala
A
A
A
Sindonews.com - Aksi kebrutalan geng motor di Kota Makassar terus berlangsung. Meski sudah ada peringatan tembak di tempat, ternyata belum membuat ciut nyali para kelompok remaja ini.
Buktinya, Jumat (20/12/2013) dini hari, gerombolan geng motor menyerang kelompok waria di depan Monumen Mandala Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Ujung Pandang.
Dalam insiden yang terjadi sekira pukul 02.15 Wita itu, seorang warga bernama Ibel (27), warga Jalan Cenderawasih, mengalami luka serius akibat terkena lemparan batu dari para pelaku.
Informasi yang dihimpun SINDO, para pelaku yang berjumlah puluhan pemuda ini tiba-tiba saja menyerang kelompok waria yang kerap nongkrong di sekitar Monumen Mandala. Beberapa saksi mata menyebutkan, geng motor ini menggunakan sepeda motor hingga 20 unit, kemudian mengeluarkan anak panah dan batu lalu melemparkannya ke arah warga.
Petugas Unit Opsnas Intelkam Polrestabes Makassar dan Polsekta Ujung Pandang yang tiba di TKP, sempat terlibat saling kejar dengan para pelaku. Satu diantaranya berhasil diamankan setelah terjatuh dari sepeda motornya. Pelaku diketahui bernama Andi Barawali (16), yang tercatat masih duduk di bangku kelas II sebuah SMA di Makassar.
Kapolsekta Ujung Pandang, AKP Trihanto Nugroho, mengatakan, satu pelaku yang dibekuk merupakan bagian dari kawanan geng motor yang beraksi di depan Monumen Mandala. Dari hasil interogasi sementara, geng motor yang kerap berkumpul di Jalan Banta-bantaeng ini juga melakukan serangkaian penyerangan di mini market Circle-K Jalan Monginsidi dan Jalan Mappanyukki.
"Kita masih melakukan pengembangan. Beberapa nama pimpinan geng motor ini sedang kita kejar," aku perwira pertama ini, Jumat (20/12/2013).
Trihanto menambahkan, dalam beraksi, mereka kerap menggunakan 10 hingga 20 sepeda motor. "Sasaran yang mereka serang itu hanya iseng dan untuk kesenangan saja," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolrestabes, Kombes Pol Wisnu Sanjaja, mengeluarkan perintah tembak di tempat bagi geng motor yang tertangkap tangan melakukan aksi brutal.
Hal ini juga dilakukan sebagai langkah antisipasi meluasnya aksi kekerasan yang dilakukan oleh para remaja yang masih berumur belasan tahun ini.
Buktinya, Jumat (20/12/2013) dini hari, gerombolan geng motor menyerang kelompok waria di depan Monumen Mandala Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Ujung Pandang.
Dalam insiden yang terjadi sekira pukul 02.15 Wita itu, seorang warga bernama Ibel (27), warga Jalan Cenderawasih, mengalami luka serius akibat terkena lemparan batu dari para pelaku.
Informasi yang dihimpun SINDO, para pelaku yang berjumlah puluhan pemuda ini tiba-tiba saja menyerang kelompok waria yang kerap nongkrong di sekitar Monumen Mandala. Beberapa saksi mata menyebutkan, geng motor ini menggunakan sepeda motor hingga 20 unit, kemudian mengeluarkan anak panah dan batu lalu melemparkannya ke arah warga.
Petugas Unit Opsnas Intelkam Polrestabes Makassar dan Polsekta Ujung Pandang yang tiba di TKP, sempat terlibat saling kejar dengan para pelaku. Satu diantaranya berhasil diamankan setelah terjatuh dari sepeda motornya. Pelaku diketahui bernama Andi Barawali (16), yang tercatat masih duduk di bangku kelas II sebuah SMA di Makassar.
Kapolsekta Ujung Pandang, AKP Trihanto Nugroho, mengatakan, satu pelaku yang dibekuk merupakan bagian dari kawanan geng motor yang beraksi di depan Monumen Mandala. Dari hasil interogasi sementara, geng motor yang kerap berkumpul di Jalan Banta-bantaeng ini juga melakukan serangkaian penyerangan di mini market Circle-K Jalan Monginsidi dan Jalan Mappanyukki.
"Kita masih melakukan pengembangan. Beberapa nama pimpinan geng motor ini sedang kita kejar," aku perwira pertama ini, Jumat (20/12/2013).
Trihanto menambahkan, dalam beraksi, mereka kerap menggunakan 10 hingga 20 sepeda motor. "Sasaran yang mereka serang itu hanya iseng dan untuk kesenangan saja," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolrestabes, Kombes Pol Wisnu Sanjaja, mengeluarkan perintah tembak di tempat bagi geng motor yang tertangkap tangan melakukan aksi brutal.
Hal ini juga dilakukan sebagai langkah antisipasi meluasnya aksi kekerasan yang dilakukan oleh para remaja yang masih berumur belasan tahun ini.
(rsa)