Ratusan dai digembleng untuk dakwah di lokalisasi
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan penceramah spesialis lokalisasi digembleng sebelum diterjunkan di sejumlah lokalisasi di Jawa Timur. Setidaknya ada 300 dai dan relawan dibekali pengetahuan khusus bagaimana berdakwah di tempat pelacuran itu.
Sepulang dari pelatihan ini, para dai mampu mengajak para penghuni lokalisasi baik Pekerja seks Komersial (PSK) dan Mucikari untuk bertobat.
Ketua Ikatan Dai Area Lokaliasai (Idial) Sunarto mengatakan, para relawan ini berasal dari kalangan Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya.
"Tentunya kami sangat mengapresiasi karena mereka tulus bergabung untuk membersihkan Jawa Timur dari lokalisasi," kata Sunarto usai pembekalan Ideal di Auditorium Kampus Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Kamis 19 Desember 2013.
Ia menjelaskan, para Dai ini memiliki tugas khusus untuk memperkenalkan para PSK dan Mucikari terhadap ajaran agama. Sementara relawan yang ada lebih pada aksi sosial berdasarkan data faktual.
"Mahasiswa memiliki kelebihan daya analisis fakta yang terjadi sebelum beraksi. Sementara para Dai akan mengajak dan memperkenalkan ajaran agama," ujarnya.
Dalam pelatihan ini, sejumlah materi praktis dan teori diberikan dari kalangan akademisi, pemerintah dan tokoh agama. Diantaranya terkait kebijakkan pemerintah dalam menanggulangi lokalisasi, Dakwah Integral persuasif dan solitif, memahami karakteristik dakwah patologi serta kiat sukses dakwah di lokalisasi.
"Usai pelatihan ini mereka diharapkan mampu dan sudah siap untuk turun kelapangan dan bertugas sesuai dengan porsinya masing-masing," tukasnya.
Untuk diketahui, saat ini di Jawa Timur terdapat sekitar 32 titik lokalisasi yang masih beroprasi. Dari jumlah tersebut setidaknya ada 16 lokalisasi yang sudah ditutup sejak tahun 2010 lalu. Sementara untuk Jawa Timur terdapat 48 lokalisasi.
Sepulang dari pelatihan ini, para dai mampu mengajak para penghuni lokalisasi baik Pekerja seks Komersial (PSK) dan Mucikari untuk bertobat.
Ketua Ikatan Dai Area Lokaliasai (Idial) Sunarto mengatakan, para relawan ini berasal dari kalangan Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya.
"Tentunya kami sangat mengapresiasi karena mereka tulus bergabung untuk membersihkan Jawa Timur dari lokalisasi," kata Sunarto usai pembekalan Ideal di Auditorium Kampus Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Kamis 19 Desember 2013.
Ia menjelaskan, para Dai ini memiliki tugas khusus untuk memperkenalkan para PSK dan Mucikari terhadap ajaran agama. Sementara relawan yang ada lebih pada aksi sosial berdasarkan data faktual.
"Mahasiswa memiliki kelebihan daya analisis fakta yang terjadi sebelum beraksi. Sementara para Dai akan mengajak dan memperkenalkan ajaran agama," ujarnya.
Dalam pelatihan ini, sejumlah materi praktis dan teori diberikan dari kalangan akademisi, pemerintah dan tokoh agama. Diantaranya terkait kebijakkan pemerintah dalam menanggulangi lokalisasi, Dakwah Integral persuasif dan solitif, memahami karakteristik dakwah patologi serta kiat sukses dakwah di lokalisasi.
"Usai pelatihan ini mereka diharapkan mampu dan sudah siap untuk turun kelapangan dan bertugas sesuai dengan porsinya masing-masing," tukasnya.
Untuk diketahui, saat ini di Jawa Timur terdapat sekitar 32 titik lokalisasi yang masih beroprasi. Dari jumlah tersebut setidaknya ada 16 lokalisasi yang sudah ditutup sejak tahun 2010 lalu. Sementara untuk Jawa Timur terdapat 48 lokalisasi.
(maf)