Pilkades Jeneponto Sulsel ricuh
A
A
A
Sindonews.com - Unjuk rasa menolak hasil pelaksanaan pemilihan kepala desa, di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis 19 Desember 2013 siang berlangsung ricuh. Massa salah satu pasangan calon kepala desa mengamuk.
Kades yang meminta agar pilkades ditunda, massa juga menutup paksa pagar kantor camat dan memblokir akses jalan desa. Kericuhan ini terjadi di depan kantor camat, Jalan Poros Malakaji, Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto.
Ratusan orang yang mendatangi kantor camat setempat, langsung menutup paksa pagar dan menyegel kantor tersebut. Mereka meminta agar pelaksanaan pilkades yang diselenggarakan pada 7 Desember 2013, dapat diulang.
Sebelumnya, empat calon yang bertarung dalam pilkades di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia yang dimenangkan oleh Hj Ria. Tak hanya itu, para pendemo juga memblokir akses jalan desa tersebut dengan membakar ban dan sampah di atas aspal jalan.
Warga mendatangi kantor camat menolak dan hasil pilkades dan pelantikan kades, karena diduga banyak kecurangan yang dilakukan panitia pemilihan.
Kamaluddin Karaeng Sese, incumbent Kepala desa yang kalah massa juga mengancam akan kembali melakukan aksi dengan massa yang lebih banyak jika aparat pemerintah tidak menindaklanjuti tuntutan para pendemo.
Kades yang meminta agar pilkades ditunda, massa juga menutup paksa pagar kantor camat dan memblokir akses jalan desa. Kericuhan ini terjadi di depan kantor camat, Jalan Poros Malakaji, Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto.
Ratusan orang yang mendatangi kantor camat setempat, langsung menutup paksa pagar dan menyegel kantor tersebut. Mereka meminta agar pelaksanaan pilkades yang diselenggarakan pada 7 Desember 2013, dapat diulang.
Sebelumnya, empat calon yang bertarung dalam pilkades di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia yang dimenangkan oleh Hj Ria. Tak hanya itu, para pendemo juga memblokir akses jalan desa tersebut dengan membakar ban dan sampah di atas aspal jalan.
Warga mendatangi kantor camat menolak dan hasil pilkades dan pelantikan kades, karena diduga banyak kecurangan yang dilakukan panitia pemilihan.
Kamaluddin Karaeng Sese, incumbent Kepala desa yang kalah massa juga mengancam akan kembali melakukan aksi dengan massa yang lebih banyak jika aparat pemerintah tidak menindaklanjuti tuntutan para pendemo.
(san)