Ini bentuk kekejaman ospek di ITN Malang
A
A
A
Sindonews.com - Kegiatan kemah bakti desa (KBD) yang digelar panitia terhadap 114 mahasiswa baru Institut Telnologi Nasional (ITN) Malang jurusan Planologi, ternyata banyak diwarnai tindakan yang tidak manusiawi.
Cerita kelam pada 9-12 Oktober 2013 lalu itu diceritakan ulang seorang mahasiswa baru kepada para awak media, Selasa (17/12/2013).
Menurut mahasiswa yang berinisial F itu, kegiatan KBD yang melibatkan 114 mahasiswa baru jurusan Planologi itu dibagi menjadi 10 kelompok.
Seperti yang diduga di alami Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa yang meninggal dalam KBD itu, F menceritakan jika dirinya juga ditempeleng di bagian wajah. Ia juga disuruh jalan merangkak sejauh 100 meter oleh panitia laki-laki meski ia sendiri tak mengetahui kesalahannya apa.
"Saya diludahi panitia, ada panitia yang mendorong kepala saya hingga ke tanah, dipukul botol air mineral, disuruh makan bawang merah dan rumput," kata F, Selasa (17/12/2013).
Menurutnya, perlakuan kasar dan tidak manusiawi ini terjadi sejak hari pertama atau tanggal 9 Oktober 2013. Hukuman itu, katanya, biasanya dilakukan di pos masing - masing kelompok.
Lebih lanjut F menceritakan jika dirinya diceritakan temannya kalau dihukum merayap di siang hari. Ketika merayap beberapa meter, katanya, di depannya ada singkong yang menyerupai alat kelamin pria dan ditancapkan di tanah.
Selanjutnya, kata F, temannya itu disuruh mengoral singkong tersebut dan ada panitia pria yang mendesah di depannya.
Baca juga: Tak tega diautopsi, keluarga Fikri tolak bujukan polisi
Cerita kelam pada 9-12 Oktober 2013 lalu itu diceritakan ulang seorang mahasiswa baru kepada para awak media, Selasa (17/12/2013).
Menurut mahasiswa yang berinisial F itu, kegiatan KBD yang melibatkan 114 mahasiswa baru jurusan Planologi itu dibagi menjadi 10 kelompok.
Seperti yang diduga di alami Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa yang meninggal dalam KBD itu, F menceritakan jika dirinya juga ditempeleng di bagian wajah. Ia juga disuruh jalan merangkak sejauh 100 meter oleh panitia laki-laki meski ia sendiri tak mengetahui kesalahannya apa.
"Saya diludahi panitia, ada panitia yang mendorong kepala saya hingga ke tanah, dipukul botol air mineral, disuruh makan bawang merah dan rumput," kata F, Selasa (17/12/2013).
Menurutnya, perlakuan kasar dan tidak manusiawi ini terjadi sejak hari pertama atau tanggal 9 Oktober 2013. Hukuman itu, katanya, biasanya dilakukan di pos masing - masing kelompok.
Lebih lanjut F menceritakan jika dirinya diceritakan temannya kalau dihukum merayap di siang hari. Ketika merayap beberapa meter, katanya, di depannya ada singkong yang menyerupai alat kelamin pria dan ditancapkan di tanah.
Selanjutnya, kata F, temannya itu disuruh mengoral singkong tersebut dan ada panitia pria yang mendesah di depannya.
Baca juga: Tak tega diautopsi, keluarga Fikri tolak bujukan polisi
(rsa)