Remaja mabuk lem, ditangkap di Simpang Lima Semarang
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang Natal 2013 dan Tahun Baru 2014, Polrestabes Semarang terus melakukan berbagai operasi dalam rangka cipta kondisi.
Sasarannya berbagai tempat, tak terkecuali Simpanglima Kota Semarang. Di jantung kota ini, pada Sabtu (14/12) malam jelang dini hari polisi mengamankan sembilan remaja, empat di antaranya masih bawah umur, yang sedang pesta minuman keras (miras) dan mabuk lem.
Mereka diamankan petugas saat tengah berpesta di dekat toilet umum, sisi selatan Lapangan Pancasila, Simpanglima Semarang. Merekapun dibawa petugas ke Pos Patwal Simpanglima. Barang bukti yang diamankan petugas, sebotol air mineral ukuran besar berisi miras dan lem warna cokelat dalam botol plastik kecil. Lem itu yang dihirup untuk menimbulkan efek halusinasi hingga mabuk.
Kapolrestabes Semarang,Kombes Pol Djihartono mengatakan operasi ini rutin digelar. Waktu dan lokasinya, acak. Agar tidak mudah terdeteksi. "Ini juga untuk antisipasi aksi premanisme. Operasi penyakit masyarakat (pekat) ini. Tentu akan terus dilakukan," ucapnya.
Mereka yang diamankan selanjutnya dilakukan pendataan oleh petugas. Data itu tak terkecuali diambil sidik jarinya. "Pekan lalu, pada giat yang sama diamankan hingga 92 orang. Mereka-mereka ini yang diduga kuat sering melakukan kriminal, misalnya mencuri handphone atau barang lain, hingga memeras. Kami lakukan pendataan," lanjutnya.
FD,14,warga Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, mengaku menghirup lem untuk mabuk. Malam itu, FD ikut diamankan polisi. "Biasanya ngelem sama teman-teman. Fly, bisa halusinasi. Dihirup 10 menit sudah mabuk, bisa bayangkan hal menyenangkan," katanya.
Lem itu, kata FD, dibeli secara patungan dari uang hasil mengamen. Biasa per botol Rp14 ribu. "Sudah sejak tiga minggu ini. Teman-teman biasa ngelem, saya coba malah ketagihan. Biasa lem dibeli dari toko bangunan," tambahnya.
Sementara, Setyawan,18,saat itu sedang mabuk miras ketika diamankan petugas. Miras yang diminum itu jenis congyang yang dioplos minuman karbonasi. "Memang bisa minum-minum sama teman. Apalagi malam minggu, pas kumpul-kumpul," tutupnya.
Sasarannya berbagai tempat, tak terkecuali Simpanglima Kota Semarang. Di jantung kota ini, pada Sabtu (14/12) malam jelang dini hari polisi mengamankan sembilan remaja, empat di antaranya masih bawah umur, yang sedang pesta minuman keras (miras) dan mabuk lem.
Mereka diamankan petugas saat tengah berpesta di dekat toilet umum, sisi selatan Lapangan Pancasila, Simpanglima Semarang. Merekapun dibawa petugas ke Pos Patwal Simpanglima. Barang bukti yang diamankan petugas, sebotol air mineral ukuran besar berisi miras dan lem warna cokelat dalam botol plastik kecil. Lem itu yang dihirup untuk menimbulkan efek halusinasi hingga mabuk.
Kapolrestabes Semarang,Kombes Pol Djihartono mengatakan operasi ini rutin digelar. Waktu dan lokasinya, acak. Agar tidak mudah terdeteksi. "Ini juga untuk antisipasi aksi premanisme. Operasi penyakit masyarakat (pekat) ini. Tentu akan terus dilakukan," ucapnya.
Mereka yang diamankan selanjutnya dilakukan pendataan oleh petugas. Data itu tak terkecuali diambil sidik jarinya. "Pekan lalu, pada giat yang sama diamankan hingga 92 orang. Mereka-mereka ini yang diduga kuat sering melakukan kriminal, misalnya mencuri handphone atau barang lain, hingga memeras. Kami lakukan pendataan," lanjutnya.
FD,14,warga Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, mengaku menghirup lem untuk mabuk. Malam itu, FD ikut diamankan polisi. "Biasanya ngelem sama teman-teman. Fly, bisa halusinasi. Dihirup 10 menit sudah mabuk, bisa bayangkan hal menyenangkan," katanya.
Lem itu, kata FD, dibeli secara patungan dari uang hasil mengamen. Biasa per botol Rp14 ribu. "Sudah sejak tiga minggu ini. Teman-teman biasa ngelem, saya coba malah ketagihan. Biasa lem dibeli dari toko bangunan," tambahnya.
Sementara, Setyawan,18,saat itu sedang mabuk miras ketika diamankan petugas. Miras yang diminum itu jenis congyang yang dioplos minuman karbonasi. "Memang bisa minum-minum sama teman. Apalagi malam minggu, pas kumpul-kumpul," tutupnya.
(lal)