Demi uang lembur, buruh malah jatuh dari gedung

Jum'at, 13 Desember 2013 - 21:17 WIB
Demi uang lembur, buruh malah jatuh dari gedung
Demi uang lembur, buruh malah jatuh dari gedung
A A A
Sindonews.com - Berniat mencari tambahan penghasilan untuk merayakan Natal, ternyata berujung maut. Demikian nasib malang yang menimpa Andreas Ngongo Malo (51), seorang buruh (pekerja bangunan) di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT.

Dia meregang nyawa setelah terjatuh dari ketinggian gedung yang sedang digarapnya. Peristiwa nahas itu terjadi Kamis (12/12/2013) malam. Olah TKP baru dilakukan siang tadi.

Menurut informasi, korban sengaja memilih lembur untuk mendapatkan uang tambahan. Maklumlah, korban ingin merayakan natal bersama keluarganya di Kabupaten Sumba Barat Daya.

“Dia lembur, katanya untuk tambah-tambah uang natal. Namun entah bagaimana, terpeleset jadi jatuh. Saya kemudian diberitahu tukang yang lain, kami langsung bawa ke Rumah Sakit, namun akhirnya jiwanya tak tertolong,” ujar Jaman kepala tukang.

Kapolres Sumba Timur AKBP Supiyanto mengatakan, melihat kondisi di TKP, ada indikasi para pekerja tidak mendapatkan standar keselamatan yang memadai.

”Kami akan proses kasus ini, biar menjadi pelajaran bagi para pengusaha khususnya bagi mereka yang mempekerjakan buruh dalam jumlah banyak dan pekerjaannya cukup berat agar bisa melengkapi para buruh sesuai standar keselamatan kerja yang memadai.Tidak sekedar bekerja uber waktu, dan menganggap sepele keselamatan para buruh,” ujar Supiyanto.

Dia meminta agar pemilik bangunan itu dipanggil untuk dimintai keterangan.

Sementara itu, pemilik Toko Sumba Jaya dan Sinar Mas, yang merupakan pemilik gudang yang dibangun tidak berada di tempat ketika hendak dikonfirmasi.

Hanya anak dari pemilik toko itu yang berada di lokasi. ”Matikan, jangan rekam, saya tidak tahu, itu tanggung jawab kontraktor,” ujarnya si anak dengan nada kurang bersahabat.

Ketika ditanya lebih lanjut tentang tidak adanya dokumen perjanjian pelimpahan kerja kepada kontraktor, yang bersangkutan malah meminta wartawan untuk kembali mematikan rekaman dan kamera.

Sementara itu jenazah korban yang saat ini berada di rumah sakit tidak juga ditengok oleh pemilik gudang.

”Dari tadi malam mereka bilang akan bawa dan urus bapa saya pulang kampung, tapi sampai sekarang mereka tidak datang-datang, terlalu betul mereka,” keluh Ama, putra korban di ruang ICU RSU Imanuel.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8257 seconds (0.1#10.140)