Karyawan UGM tewas tersambar KA
A
A
A
Sindonews.com - Seorang pria yang diketahui Karyawan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Suyadi (24), tewas setelah disambar Kereta Api (KA) Logaya jurusan Bandung-Yogyakarta, Kamis (13/12/2013).
Warga Nglorong, Banjarejo, Pundong, Bantul DIY itu disambar KA di pintu perlintasan di Jalan Hos Cokroaminoto, Tegalrejo, Kota Yogyakarta.
Menurut keterangan Kasie Humas Polsekta Tegalrejo, Aiptu Agus Suwarto, sejak dua hari lalu korban dilihat warga mondar mandir di lokasi kejadian. Namun dia belum bisa memasikan kemungkinan korban bunuh diri.
"Keterangan saksi-saksi korban sudah dua hari mondar-mandir di sekitar lokasi kejadian," katanya.
Dia menambahkan di lokasi kejadian terdapat sepeda motor Honda Astrea Prima bernomor polisi AB 4004 WK yang digunakan korban sebelum peristiwa itu berlangsung. "Sepeda motornya di parkir di tengah jalan di sekitar lokasi. Korban tidak mengendarai sepeda motor saat kejadian," tambahnya.
Jenazah tersebut kini sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dokter Sarjito sembari menunggu kedatangan keluarga. "Tubuhnya masih utuh, hanya pada hidung dan telinga mengeluarkan darah. Keterangan sejumlah saksi hanya diserempet, kondisinya sudah meninggal," terangnya.
Warga Nglorong, Banjarejo, Pundong, Bantul DIY itu disambar KA di pintu perlintasan di Jalan Hos Cokroaminoto, Tegalrejo, Kota Yogyakarta.
Menurut keterangan Kasie Humas Polsekta Tegalrejo, Aiptu Agus Suwarto, sejak dua hari lalu korban dilihat warga mondar mandir di lokasi kejadian. Namun dia belum bisa memasikan kemungkinan korban bunuh diri.
"Keterangan saksi-saksi korban sudah dua hari mondar-mandir di sekitar lokasi kejadian," katanya.
Dia menambahkan di lokasi kejadian terdapat sepeda motor Honda Astrea Prima bernomor polisi AB 4004 WK yang digunakan korban sebelum peristiwa itu berlangsung. "Sepeda motornya di parkir di tengah jalan di sekitar lokasi. Korban tidak mengendarai sepeda motor saat kejadian," tambahnya.
Jenazah tersebut kini sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dokter Sarjito sembari menunggu kedatangan keluarga. "Tubuhnya masih utuh, hanya pada hidung dan telinga mengeluarkan darah. Keterangan sejumlah saksi hanya diserempet, kondisinya sudah meninggal," terangnya.
(rsa)