Puluhan awak bus jalani tes VCT

Kamis, 12 Desember 2013 - 15:40 WIB
Puluhan awak bus jalani...
Puluhan awak bus jalani tes VCT
A A A
Sindonews.com – Puluhan awak bus angkutan kota menjalani tes Voluntary Counseling Test (VCT) yang dilakukan Griya Asa PKBI Kota Semarang di Terminal Mangkang Kota Semarang.

Tes tersebut dilakukan untuk mengetahui perkembangan penyebaran penyakit HIV/AIDS di kalangan sopir dan awak bus Kota Semarang.

Pantauan KORAN SINDO di lapangan, proses tes yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB tersebut berjalan lancar. Puluhan awak bus terlihat begitu antusias mengikuti tes VCT itu dan rela mengantre menunggu giliran.

“Saya baru pertama kali mengikuti tes seperti ini, makanya saya tertarik mengikutinya. Soalnya selain gratis, kita juga jadi tahu apakah mengidap penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS itu atau tidak,” ujar Sutopo (32) sopir bus jurusan Mangkang-Terboyo, Kamis (12/11/2013).

Hal senada juga dikatakan Andre (nama samaran), salah satu sopir lainnya. Andre mengakui jika dirinya sering ‘jajan’ di luar selama menjadi sopir.

“Ya tidak bisa memungkiri, bahwa saya sering ‘jajan’ di jalan. Bahkan saya bias pastikan bahwa hamper 99 persen sopir-sopir di sini juga melakukan hal yang sama,” kata dia.

Untuk itu dirinya tertarik untuk mengikuti tes VCT itu. Sebab, tumbuh kekhawatiran, aktivitas seksualnya itu akan membuat dirinya mengidap penyakit HIV/AIDS.

Karena sebelumnya, Andre mengaku jika pernah menderita penyakit sipilis.

“Apalagi saya jarang menggunakan kondom saat berhubungan. Untuk itu saya melakukan tes ini untuk mengetahui apakah mengidap HIV/AIDS atau tidak. Jika ia, maka saya akan langsung konsultasi kepada dokter dan berobat sebelum terlambat,” imbuhnya.

Dalam pemeriksaan itu, petugas kesehatan dari Griya Asa PKBI Kota Semarang yang bekerja sama dengan pihak RSUD Adhyatma Tugurejo Semarang mengambil sample darah dari para awak bus.

Darah-darah tersebut kemudian dimasukkan ke dalam botol sesuai nomor pemiliknya dan diteliti lebih lanjut.

“Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui apakah para sopir mengidap penyakit HIV/AIDS atau tidak. Sebab, mereka (sopir) sangat rentan mengidap penyakit ini. Apalagi, di sini sangat dekat dengan lokalisasi,” ujar Anang Wahyudi, Community Organizer Griya Asa sekaligus ketua panitia tes VCT di sela kegiatan.

Selain dekat dengan lokalisasi imbuh Anang, banyak sopir yang belum mengetahui informasi mengenai penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). Padahal, mobilitas mereka terkenal sangat tinggi dan sering bergonta-ganti pasangan.

“Dari beberapa penelitian kami, sebagian besar sopir itu tidak menggunakan kondom saat ‘jajan’. Tentu mereka sangat rentan terhadap penularan penyakit HIV/AIDS ini,” imbuhnya.

Untuk itu Anang mengatakan tes VCT terhadap sopir dan awak bus di Kota Semarang dinilai penting. Sebab selama ini, apa yang dilakukan oleh PKBI baru fokus kepada wanita pekerja seks (WPS) penghuni resosialisasi.

“Padahal, orang yang suka ‘jajan’ juga harus melakukan tes ini. Karena mereka juga sangat rentan mengidap dan menularkan penyakit ini kepada orang lain,” pungkasnya.

Setelah tes berlangsung, diketahui dari 79 sopir yang mengikuti tes VCT di Terminal Mangkang kemarin negative mengidap penyakit HIV/AIDS.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7322 seconds (0.1#10.140)