Batal diwisuda, 48 mahasiswi Putri Bangsa Pariaman mengamuk

Batal diwisuda, 48 mahasiswi Putri Bangsa Pariaman mengamuk
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 48 orang mahasiswa Akademi Kebidanan Putri Bangsa Pariaman Sumatera Barat mengamuk di hotel Basko Padang, saat dilangsungkannya acara wisuda.
Mahasiswi dan para orangtuanya ini, mengamuk dan hendak meringsek masuk ke dalam gedung hotel, guna membatalkan acara wisuda yang tengah digelar.
Alhasil, bentrokpun tak dapat dihindarkan antara puluhan orang tua mahasiswi dengan petugas keamanan hotel. Aksi saling dorong dan pukul-pukulan pun terjadi. Bahkan, salah seorang ibu histeris dan pingsan hingga digotong.
Peristiwa ini, terjadi karena adanya pembatalan wisuda secara mendadak oleh pihak kampus kepada 48 orang mahasiswi kebidanan dengan alasan tidak lulus ujian kompetensi.
Namun keputusan tersebut dinyatakan satu hari, saat akan digelarnya wisuda, dan bahkan pihak orang tua siswi ini pun telah ikut membayar uang wisuda sebanyak Rp2,5 juta. Serta, ada juga yang telah membayar tunggakan uang kuliah sebanyak Rp10 juta agar bisa diwisuda.
Mereka juga telah mendapat undangan untuk menghadiri acara wisuda yang digelar di hotel tersebut. Namun tidak diperbolehkan masuk oleh pantia.
Kericuahan ini tetap berlangsung hingga pihak kepolisian datang kelokasi dan akan menjembatani kedua belah pihak dengan penyelesaian damai.
Mahasiswi dan para orangtuanya ini, mengamuk dan hendak meringsek masuk ke dalam gedung hotel, guna membatalkan acara wisuda yang tengah digelar.
Alhasil, bentrokpun tak dapat dihindarkan antara puluhan orang tua mahasiswi dengan petugas keamanan hotel. Aksi saling dorong dan pukul-pukulan pun terjadi. Bahkan, salah seorang ibu histeris dan pingsan hingga digotong.
Peristiwa ini, terjadi karena adanya pembatalan wisuda secara mendadak oleh pihak kampus kepada 48 orang mahasiswi kebidanan dengan alasan tidak lulus ujian kompetensi.
Namun keputusan tersebut dinyatakan satu hari, saat akan digelarnya wisuda, dan bahkan pihak orang tua siswi ini pun telah ikut membayar uang wisuda sebanyak Rp2,5 juta. Serta, ada juga yang telah membayar tunggakan uang kuliah sebanyak Rp10 juta agar bisa diwisuda.
Mereka juga telah mendapat undangan untuk menghadiri acara wisuda yang digelar di hotel tersebut. Namun tidak diperbolehkan masuk oleh pantia.
Kericuahan ini tetap berlangsung hingga pihak kepolisian datang kelokasi dan akan menjembatani kedua belah pihak dengan penyelesaian damai.
(san)