Tarjoko butuh bantuan cuci darah

Sabtu, 07 Desember 2013 - 12:58 WIB
Tarjoko butuh bantuan cuci darah
Tarjoko butuh bantuan cuci darah
A A A
Sindonews.com - Tarjoko (56) warga Muntilan, RT 001 RW 011, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, tidak bisa beraktivitas normal, setelah tubuhnya menderita penyakit komplikasi. Tubuhnya yang semakin renta diserang lima penyakit sekaligus, yakni diabetes militus, jantung, paru-paru, ginjal, dan asam urat.

Penyakit komplikasi itu, mulai menyerang tubuhnya setelah dia mengidap gagal ginjal yang tidak mendapat perawatan secara intensif. Hal itu lantaran dia tidak memiliki biaya yang cukup untuk pengobatan, serta tidak mengantongi kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

Hingga akhirnya dia harus menerima keadaan, bahwa ditubuhnya bersarang lima penyakit berbahaya. Suami Sriniati (45) ini pun tidak bisa lagi bekerja sebagai penjual ayam bakar. Untuk berjalan saja, Tarjoko kesulitan, karena kedua kakinya bengkak-bengkak. Dia harus dibantu orang lain sambil menggunakan kruk.

Tarjoko mengatakan, dokter menyarankannya untuk melakukan cuci darah seminggu dua kali. Setiap kali cuci darah, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp1,8 juta. Besarnya biaya ini membuat tabungannya ludes. Padahal, dia tidak lagi bisa mencari nafkah.

Untuk kebutuhan sehari-hari, Tarjoko mengandalkan istrinya yang bekerja sebagai pedagang lotek, di dekat traficklight Sayangan. Selain itu, sementara ini keduanya menetap di rumah saudaranya di Muntilan. Mantan sopir angkot tersebut, hingga kini belum memiliki rumah sehingga harus menumpang.

"Saya harus cuci darah rutin, namun tidak punya biaya. Jika cuci darah di RSU Tidar, saya diijinkan membayar 40 persen namun sekarang sedang penuh. Katanya baru kosong akhir Desember. Kalau di rumah sakit lain, harus bayar penuh. Padahal tabungan kami sudah habis," ujarnya, kepada wartawan, Sabtu (7/12/2013).

Tarjoko mengungkapkan, jika sampai terlambat cuci darah, maka bengkak di kakinya semakin membesar. Setelah itu dia akan batuk terus menurus hingga dadanya sangat sakit. "Dada saya sakit sekali. Tulang-tulang terasa sakit. Kalau malam saya tidak bisa tidur," kata dia.

Dia mengaku, terakhir kali menjalani cuci darah bulan September dan November lalu. Seharunya dia harus dua minggu sekali cuci darah, namun kesulitan biaya. Akibat kurangnya pengobatan ini, dia mengalami komplikasi.

Isitri Tarjoko, Sriniati (45) mengaku suaminya sebenarnya sudah berobat ke dokter dan pengobatan alternatif. Namun karena kurang biaya, maka pengobatan menjadi tidak bisa dilakukan rutin.

"Kami mengajukan ke RSU Tidar dijawab penuh sampai Desember. Kami kemudian ke Dinkes Kabupaten Magelang, disarankan ke RSUP Sarjito. Namun penuh juga sampai akhir Desember. Kami butuh bantuan," harapnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.6776 seconds (0.1#10.140)