5 buruh migran asal Blitar tewas kecelakaan
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya enam orang buruh migran asal Kabupaten Blitar mengalami kecelakaan kerja, di sepanjang bulan Januari-Desember 2013. Dari keenam tenaga kerja Indonesia (TKI) tersebut, lima orang diantaranya meninggal dunia.
"Semuanya buruh migran legal yang berangkat sesuai dengan prosedur pemberangkatan," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar Ahmad Husain, kepada wartawan, Jumat (6/12/2013).
Kasus yang terjadi, sepenuhnya ditangani pemerintah, termasuk pemulangan jenazah. Menurut Husain, terkait hal itu pihaknya langsung berkoordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Perwakilan Indonesia yang berada di negara TKI bersangkutan.
"Termasuk juga pengurusan asuransi dan santunan dari perusahaan tempat bekerja dan pemerintah," terangnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, pada tahun 2013 ini jumlah buruh migran asal Kabupaten Blitar mencapai 8.000 jiwa. Dari jumlah tersebut, 4.500 jiwa di antaranya berangkat melalui Disnakertrans setempat, dan selebihnya berangkat dari luar daerah seperti Surabaya, Jakarta, dan Batam.
"Untuk negara tujuan yang paling diminati yaitu Taiwan, Hongkong, Singapura dan Malaysia," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kabupaten Blitar M Ansori menilai, permasalahan buruh migran yang ada sudah berkurang dari sebelumnya. Terutama mengenai praktik percaloan, tidak semarak pada tahun tahun silam.
"Namun demikian, pengawasan dan sosialisasi terkait praktik percaloan harus terus digencarkan," tukasnya.
"Semuanya buruh migran legal yang berangkat sesuai dengan prosedur pemberangkatan," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar Ahmad Husain, kepada wartawan, Jumat (6/12/2013).
Kasus yang terjadi, sepenuhnya ditangani pemerintah, termasuk pemulangan jenazah. Menurut Husain, terkait hal itu pihaknya langsung berkoordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Perwakilan Indonesia yang berada di negara TKI bersangkutan.
"Termasuk juga pengurusan asuransi dan santunan dari perusahaan tempat bekerja dan pemerintah," terangnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, pada tahun 2013 ini jumlah buruh migran asal Kabupaten Blitar mencapai 8.000 jiwa. Dari jumlah tersebut, 4.500 jiwa di antaranya berangkat melalui Disnakertrans setempat, dan selebihnya berangkat dari luar daerah seperti Surabaya, Jakarta, dan Batam.
"Untuk negara tujuan yang paling diminati yaitu Taiwan, Hongkong, Singapura dan Malaysia," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kabupaten Blitar M Ansori menilai, permasalahan buruh migran yang ada sudah berkurang dari sebelumnya. Terutama mengenai praktik percaloan, tidak semarak pada tahun tahun silam.
"Namun demikian, pengawasan dan sosialisasi terkait praktik percaloan harus terus digencarkan," tukasnya.
(san)