Pembangunan KA Trans Sulawesi mendesak
Pembangunan KA Trans Sulawesi mendesak
A
A
A
Sindonews.com - Badan Kerja Sama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS) mendesak pemerintah pusat segera merealisasikan proyek trase (jalur) Kereta Api (KA) Trans-Sulawesi.
Ketua BKPRS Anwar Adnan Saleh mengungkapkan, kebutuhan KA api di Sulawesi sudah sangat mendesak untuk menghubungkan jalur mobilisasi barang maupun penduduk antar wilayah di pulau ini.
"Selama ini Pulau Sulawesi masih terkendala infrastruktur konektivitas transportasi. Untuk itu, saya sebagai ketua BKPRS terus mendesak pemerintah pusat untuk merealisasikan pembangunan trase KA trans Sulawesi," ujarnya, usai workshop Sosialisasi Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) 2014 di Hotel Sahid Makassar, Kamis (5/12/2013).
Menurut Gubernur Sulbar dua periode ini, minimnya infrastruktur yang ada, membuat sejumlah investor enggan melirik Pulau Sulawesi. Padahal, provinsi di Sulawesi memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Karena itu, pemerintah pusat perlu memperhatikan agar pembangunan tidak hanya berpusat di Pulau Jawa saja.
Adapun jalur Trans Sulawesi memiliki panjang sekitar 2.000 Kilometer (Km). Sesuai dengan studi detail engineering design, dibutuhkan dana sekitar Rp30 triliun. Khusus untuk KA Trans Sulawesi tahap pertama yang dimulai dari Makassar hingga Pare-pare membutuhkan anggaran Rp7,1 triliun dengan panjang jalur 145,23 Kilometer.
Anggaran tersebut digunakan untuk pembebasan lahan, pembangunan trase kereta api, pekerjaan jembatan, pengerjaan signal kereta api, pembangunan stasiun, dan depo kereta api.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Numang mengatakan, perlunya agenda untuk memprogramkan realisasi infrastruktur di Sulawesi. Hal ini dimaksudkan agar provinsi mempunyai rencana matang yang bisa diajukan kepada pemerintah pusat.
"Antar wilayah di Pulau Sulawesi harus memiliki konektivitas agar pembangunan di kawasan Pulau Sulawesi bisa berkembang dan bisa menyamai Pulau Jawa. Untuk rencana pembangunan KA Trans Sulawesi, Sulsel juga terus mendorong agar Kemenhub merealisasikan rencana pembangunan tersebut,” jelasnya.
Ketua BKPRS Anwar Adnan Saleh mengungkapkan, kebutuhan KA api di Sulawesi sudah sangat mendesak untuk menghubungkan jalur mobilisasi barang maupun penduduk antar wilayah di pulau ini.
"Selama ini Pulau Sulawesi masih terkendala infrastruktur konektivitas transportasi. Untuk itu, saya sebagai ketua BKPRS terus mendesak pemerintah pusat untuk merealisasikan pembangunan trase KA trans Sulawesi," ujarnya, usai workshop Sosialisasi Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) 2014 di Hotel Sahid Makassar, Kamis (5/12/2013).
Menurut Gubernur Sulbar dua periode ini, minimnya infrastruktur yang ada, membuat sejumlah investor enggan melirik Pulau Sulawesi. Padahal, provinsi di Sulawesi memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Karena itu, pemerintah pusat perlu memperhatikan agar pembangunan tidak hanya berpusat di Pulau Jawa saja.
Adapun jalur Trans Sulawesi memiliki panjang sekitar 2.000 Kilometer (Km). Sesuai dengan studi detail engineering design, dibutuhkan dana sekitar Rp30 triliun. Khusus untuk KA Trans Sulawesi tahap pertama yang dimulai dari Makassar hingga Pare-pare membutuhkan anggaran Rp7,1 triliun dengan panjang jalur 145,23 Kilometer.
Anggaran tersebut digunakan untuk pembebasan lahan, pembangunan trase kereta api, pekerjaan jembatan, pengerjaan signal kereta api, pembangunan stasiun, dan depo kereta api.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Numang mengatakan, perlunya agenda untuk memprogramkan realisasi infrastruktur di Sulawesi. Hal ini dimaksudkan agar provinsi mempunyai rencana matang yang bisa diajukan kepada pemerintah pusat.
"Antar wilayah di Pulau Sulawesi harus memiliki konektivitas agar pembangunan di kawasan Pulau Sulawesi bisa berkembang dan bisa menyamai Pulau Jawa. Untuk rencana pembangunan KA Trans Sulawesi, Sulsel juga terus mendorong agar Kemenhub merealisasikan rencana pembangunan tersebut,” jelasnya.
(san)
Explore More