Kaltim rawan isu SARA

Kamis, 05 Desember 2013 - 12:36 WIB
Kaltim rawan isu SARA
Kaltim rawan isu SARA
A A A
Sindonews.com - Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyebutkan, isu SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) masih rentan terjadi di Kaltim. Isu ini menjadi pontensi paling tinggi kerawanan sosial di masyarakat.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Kaltim, Farida, menjelaskan, pihaknya kini terus memetakan bencana sosial di masyarakat termasuk daerah mana saja yang rawan.

Pemetaan daerah rawan bencana sosial dilakukan di lima kabupaten dan kota di Kaltim yakni Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat.

“Kami bekerjasama dengan tim peneliti dari akademisi untuk pemetaan tersebut. Peniliti kemudian memberikan ringkasan singkat yang menjadi masukan buat pemerintah untuk mencegah sedini mungkin bencana sosial,” kata Farida, Kamis (5/12/2013).

Penelitian dilakukan sepanjang tahun 2013. Hasil yang didapat, terutama pemetaan daerah rawan bencana sosial, akan menjadi perhatian serius. Isu-isu yang berkembang bisa segera dinetralisir agar tidak membesar.

“Dari kesimpulan tim didapat empat potensi konflik di Kaltim yaitu masalah SARA, status kepemilikan lahan, perizinan, masalah sosial kemasyarakatan dan masalah pemerintahan,” tambahnya.

Menurut dia, Kaltim yang sangat beragam suku dan etnisnya memiliki potensi konflik sosial yang tinggi. Selain itu masalah tumpang tindih kepemilikan lahan, konflik tapal batas, masalah kemiskinan, kebodohan, tenaga kerja dan lain-lain.

Sedangkan masalah pemerintahan juga turut menyumbang kemungkinan konflik jika pemerintah kurang memperhatikan kondisi masyarakat.

Dijelaskannya, sesuai UU Nomor 07 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial, korban konflik sepenuhnya menjadi tanggungjawab Kementerian Sosial dan jajarannya dalam hal ini Instansi Sosial Provinsi dan kabupaten dan kota.

"Hasil yang diharapkan dalam kegiatan pemetaan daerah rawan bencana sosial antara lain teridentifikasinya faktor-faktor penyebab bencana atau konflik sosial untuk dapat diredam sedini mungkin,” ujarnya.

Tahun 2014, penelitian daerah rawan bencana sosial akan dilanjutkan di daerah lainnya. Sehingga seluruh kabupaten dan kota di Kaltim dapat dipetakan dengan baik.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9636 seconds (0.1#10.140)