Tahan ratusan ijazah, Stikes ICME monopoli pendidikan
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan ijazah alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Insan Cendikia Medika (ICME) ditahan pihak kampus. Ijazah para alumni itu ditahan lantaran para mahasiswa tidak mau melanjutkan ke program studi profesi di kampus tersebut lantaran tidak punya biaya.
Bingung ijazahnya ditahan pihak kampus, ke tiga orang mahasiswa asal Madura ini menggelar aksi unjuk rasa di kampusnya. Mereka menuntut ijazahnya dibagikan, untuk dibutuhkan untuk melamar pekerjaan.
Para mahasiswa ini mengaku bingung, kenapa ijazahnya ditahan pihak kampus. Padahal, mereka sudah melunasi seluruh biaya pendidikan dan tidak punya tanggungan satu rupiahpun.
Usut punya usut, ternyata alasan penahanan ijazah ini dilatar belakangi oleh aturan sepihak yang ditetapkan kampus yang mewajibkan seluruh mahasiswa yang sudah lulus menempuh program studi profesi hanya di kampus ini, dan tidak boleh di kampus lain.
Sementara para mahasiswa menolak melanjutkan studi ke program profesi, karena kasihan orang tua mereka sudah tidak punya biaya lagi. Apalagi, biaya masuk dan melanjutkan program studi profesi ini tidak sedikit, mencapai Rp12 juta.
Tak hanya itu saja, masuk program studi profesi, menurut mahasiswa, seharusnya bisa dilakukan di kampus manapun, dan itu adalah hak pribadi para mahasiswa sendiri. Tetapi, yang terjadi pihak kampus memaksanya. Bahkan, jika mahasiswa tidak mampu dan tidak punya biaya.
Selain ke tiga mahasiswa yang menggelar aksi, sebenarnya masih ada ratusan mahasiswa lain. Namun sayang, mereka tidak berani ikut aksi, karena kampus selalu mengintimidasi dan menakut-nakuti mereka dengan berbagai macam cara.
Karena ijazahnya ditahan, akibatnya ratusan lulusan kampus tersebut kebingungan mencari pekerjaan dan menganggur setelah lulus.
Terkait kasus ini, pihak kampus ICME menolak memberikan komentar. Mereka mengusir para wartawan yang hendak melakukan konfirmasi. Tidak hanya itu, mereka bahkan melecehkan wartawan yang melakukan peliputan dan mengatainya dengan sebutan jorok (taek) hingga nyaris terjadi keributan fisik.
Pelecehan petugas keamanan kampus Stikes ICME terhadap wartawan sudah seringkali terjadi dan tidak pernah ada upaya serius dari pejabat kampus untuk memperbaiki kinerja bawahannya.
Baca juga: Satpam kampus sebut wartawan t**
Bingung ijazahnya ditahan pihak kampus, ke tiga orang mahasiswa asal Madura ini menggelar aksi unjuk rasa di kampusnya. Mereka menuntut ijazahnya dibagikan, untuk dibutuhkan untuk melamar pekerjaan.
Para mahasiswa ini mengaku bingung, kenapa ijazahnya ditahan pihak kampus. Padahal, mereka sudah melunasi seluruh biaya pendidikan dan tidak punya tanggungan satu rupiahpun.
Usut punya usut, ternyata alasan penahanan ijazah ini dilatar belakangi oleh aturan sepihak yang ditetapkan kampus yang mewajibkan seluruh mahasiswa yang sudah lulus menempuh program studi profesi hanya di kampus ini, dan tidak boleh di kampus lain.
Sementara para mahasiswa menolak melanjutkan studi ke program profesi, karena kasihan orang tua mereka sudah tidak punya biaya lagi. Apalagi, biaya masuk dan melanjutkan program studi profesi ini tidak sedikit, mencapai Rp12 juta.
Tak hanya itu saja, masuk program studi profesi, menurut mahasiswa, seharusnya bisa dilakukan di kampus manapun, dan itu adalah hak pribadi para mahasiswa sendiri. Tetapi, yang terjadi pihak kampus memaksanya. Bahkan, jika mahasiswa tidak mampu dan tidak punya biaya.
Selain ke tiga mahasiswa yang menggelar aksi, sebenarnya masih ada ratusan mahasiswa lain. Namun sayang, mereka tidak berani ikut aksi, karena kampus selalu mengintimidasi dan menakut-nakuti mereka dengan berbagai macam cara.
Karena ijazahnya ditahan, akibatnya ratusan lulusan kampus tersebut kebingungan mencari pekerjaan dan menganggur setelah lulus.
Terkait kasus ini, pihak kampus ICME menolak memberikan komentar. Mereka mengusir para wartawan yang hendak melakukan konfirmasi. Tidak hanya itu, mereka bahkan melecehkan wartawan yang melakukan peliputan dan mengatainya dengan sebutan jorok (taek) hingga nyaris terjadi keributan fisik.
Pelecehan petugas keamanan kampus Stikes ICME terhadap wartawan sudah seringkali terjadi dan tidak pernah ada upaya serius dari pejabat kampus untuk memperbaiki kinerja bawahannya.
Baca juga: Satpam kampus sebut wartawan t**
(san)