Chikungunya serang Cilacap
A
A
A
Sindonews.com - Musim pancaroba mulai berdampak munculnya berbagai penyakit di Cilacap, Jawa Tengah.
Belasan warga terkena penyakit chikungunya. Warga mengeluh pusing, ngilu pada persendian hingga merasa kelumpuhan.
Seperti belasan warga di RT 12/ RW 04 Kelurahan Tambakreja, Cilacap, Jawa Tengah ini. Sedikitnya 15 orang diduga terkena gigitan nyamuk aedes aegypti sehingga persendiannya mengalami kelumpuhan.
Tak hanya orang dewasa, penyakit disebabkan oleh virus alphavirus ini juga menyerang anak-anak dan balita. Dari 15 orang yang terjangkiti itu, dua di antarnya anak-anak dan satu balita.
Ada pula seorang lanjut usia yang tergolek lemah di tempat tidur karena seluruh badannya tak bisa digerakan.
Seperti dirasakan Titis Tri Hapasari ini. Dia mengatakan, penyakit yang dideritanya diawali dengan gejala panas tinggi, serta munculnya bintik-bintik merah pada kulit. Titis dan tiga saudaranya sama-sama terkena chikungunya.
"Awalnya saya merasakan pegal-pegal di sekujur tubuh disertai mual-mual dan demam tinggi, setelah itu tulang persendian terasa kaku hingga tak bisa digerakan," ujar Titis, Selasa (3/12/2013).
Penyebaran penyakit chikungnya ini sangat cepat. Jika ada satu orang menderita penyakit ini, maka akan menyebar ke orang lain terdekatnya.
"Awalnya yang terkena hanya satu keluarga, tidak lama kemudian menyebar ke keluarga lainnya," tukas Ketua RT Partono.
Menurut Partono warga khawatir, penyakit itu akan meluas. Dan berharap Dinas Kesehatan segera melakukan pengasapan untuk mengantisipasi penyebarannya.
Belasan warga terkena penyakit chikungunya. Warga mengeluh pusing, ngilu pada persendian hingga merasa kelumpuhan.
Seperti belasan warga di RT 12/ RW 04 Kelurahan Tambakreja, Cilacap, Jawa Tengah ini. Sedikitnya 15 orang diduga terkena gigitan nyamuk aedes aegypti sehingga persendiannya mengalami kelumpuhan.
Tak hanya orang dewasa, penyakit disebabkan oleh virus alphavirus ini juga menyerang anak-anak dan balita. Dari 15 orang yang terjangkiti itu, dua di antarnya anak-anak dan satu balita.
Ada pula seorang lanjut usia yang tergolek lemah di tempat tidur karena seluruh badannya tak bisa digerakan.
Seperti dirasakan Titis Tri Hapasari ini. Dia mengatakan, penyakit yang dideritanya diawali dengan gejala panas tinggi, serta munculnya bintik-bintik merah pada kulit. Titis dan tiga saudaranya sama-sama terkena chikungunya.
"Awalnya saya merasakan pegal-pegal di sekujur tubuh disertai mual-mual dan demam tinggi, setelah itu tulang persendian terasa kaku hingga tak bisa digerakan," ujar Titis, Selasa (3/12/2013).
Penyebaran penyakit chikungnya ini sangat cepat. Jika ada satu orang menderita penyakit ini, maka akan menyebar ke orang lain terdekatnya.
"Awalnya yang terkena hanya satu keluarga, tidak lama kemudian menyebar ke keluarga lainnya," tukas Ketua RT Partono.
Menurut Partono warga khawatir, penyakit itu akan meluas. Dan berharap Dinas Kesehatan segera melakukan pengasapan untuk mengantisipasi penyebarannya.
(lns)