MUI: Masjid Teja Suar dijual Rp13 M setahun lalu
MUI: Masjid Teja Suar dijual Rp13 M setahun lalu
A
A
A
Sindonews.com - Masjid Teja Suar di Kabupaten Cirebon ternyata sudah dijual sekira setahun lalu. Masjid itu kini bukan lagi milik keluarga Saelan.
Hal itu terungkap dari pembicaraan penulis dengan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar), Rafani Achyar, di Kantor MUI Jabar, Kota Bandung, Jumat (29/11/2013).
"Setelah ditelusuri, Masjid Teja Suar sudah dijual setahun yang lalu," kata Rafani.
Harga yang dikeluarkan pembeli untuk lahan dan masjid di sana sekira Rp13 miliar. Tapi belum jelas hingga kini siapa pembelinya. Saat ini, pemilik tanah yang baru sedang dicari untuk minta informasi.
Rencana pembangunan showroom pun diharapkan batal. Sehingga masjid itu tetap berfungsi seperti semula sebagai sebuah tempat ibadah.
Tapi ada kabar lain yang beredar, Rafani mengaku menerima pesan singkat yang isinya menyatakan keluarga Saelan urung menjual masjid itu.
"Tapi untuk kabar yang ini masih simpang siur," ujarnya.
Sementara beberapa hari lalu, Rafani juga sempat menerima pesan singkat yang menyatakan masjid itu ada yang ingin membeli dan menghibahkannya untuk masyarakat.
"Tapi yang jelas kalau masjid itu tetap sesuai dengan fungsinya, alhamdulillah, itu yang kita harapkan," tandasnya.
Saat ini, ia terus berkoordinasi dengan MUI Kabupaten Cirebon dan para tokoh agama di sana. Dalam waktu dekat, diharapkan sudah ada kejelasan soal masjid itu.
Hal itu terungkap dari pembicaraan penulis dengan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar), Rafani Achyar, di Kantor MUI Jabar, Kota Bandung, Jumat (29/11/2013).
"Setelah ditelusuri, Masjid Teja Suar sudah dijual setahun yang lalu," kata Rafani.
Harga yang dikeluarkan pembeli untuk lahan dan masjid di sana sekira Rp13 miliar. Tapi belum jelas hingga kini siapa pembelinya. Saat ini, pemilik tanah yang baru sedang dicari untuk minta informasi.
Rencana pembangunan showroom pun diharapkan batal. Sehingga masjid itu tetap berfungsi seperti semula sebagai sebuah tempat ibadah.
Tapi ada kabar lain yang beredar, Rafani mengaku menerima pesan singkat yang isinya menyatakan keluarga Saelan urung menjual masjid itu.
"Tapi untuk kabar yang ini masih simpang siur," ujarnya.
Sementara beberapa hari lalu, Rafani juga sempat menerima pesan singkat yang menyatakan masjid itu ada yang ingin membeli dan menghibahkannya untuk masyarakat.
"Tapi yang jelas kalau masjid itu tetap sesuai dengan fungsinya, alhamdulillah, itu yang kita harapkan," tandasnya.
Saat ini, ia terus berkoordinasi dengan MUI Kabupaten Cirebon dan para tokoh agama di sana. Dalam waktu dekat, diharapkan sudah ada kejelasan soal masjid itu.
(rsa)
Explore More