Lagi, dua narapidana Nusakambangan kabur
A
A
A
Sindonews.com - Insiden narapidana kabur di Lapas Batu Nusakambangan kembali terjadi, Kamis (28/11/2013).
Kali ini, dua narapidana kabur. Masing-masing; Harun, terpidana mati, pindahan dari Jambi dan Suhardi, terpidana seumur hidup, warga Temanggung. Keduanya terpidana kasus perampokan.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Jawa Tengah, Rinto Hakim, membenarkan insiden itu. Dua narapidana itu diketahui kabur saat digelar apel pagi.
"Mereka menjebol teralis atap tempatnya ditahan untuk melarikan diri," ungkapnya saat dikonfirmasi SINDO via telepon seluler, Kamis (28/11/2013).
Terkait alat apa yang digunakan untuk menjebol itu, Rinto mengaku belum mengetahui secara pasti. "Belum tahu. Sekarang Kadiv Pas (Kepala Divisi Pemasyarakatan) ada di lokasi (Nusakambangan) untuk keterangan," lanjutnya.
Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Dwi Priyatno, mengatakan wilayah Nusakambangan memang begitu luas dan banyak warga sipil di sana.
"Untuk membantu pengawasan, sudah ada enam belas anggota kami di sana. Kaburnya dua narapidana itu, saya sudah dapat laporan dari Kapolres setempat. Kami bantu untuk upaya pencarian," ungkapnya saat ditemui di Hotel Crowne Semarang usai menghadiri acara seminar BPK RI.
Diketahui, insiden kaburnya narapidana di Lapas Batu juga terjadi pada Kamis (14/11) petang lalu. Narapidana yang kabur bernama Ahmad Yusuf (41), warga Kramat, Senen, Jakarta Pusat, terpidana 20 tahun atas kasus pembunuhan.
Ahmad Yusuf sudah menjalani 12 tahun hukuman, dan dalam masa asimiliasi. Sehingga penjagaannya tidak terlalu ketat. Saat diperintah membuang sampah oleh petugas, Ahmad Yusuf ternyata tidak kembali. Di belakang Lapas, petugas menemukan seragam narapidana miliknya.
Kali ini, dua narapidana kabur. Masing-masing; Harun, terpidana mati, pindahan dari Jambi dan Suhardi, terpidana seumur hidup, warga Temanggung. Keduanya terpidana kasus perampokan.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Jawa Tengah, Rinto Hakim, membenarkan insiden itu. Dua narapidana itu diketahui kabur saat digelar apel pagi.
"Mereka menjebol teralis atap tempatnya ditahan untuk melarikan diri," ungkapnya saat dikonfirmasi SINDO via telepon seluler, Kamis (28/11/2013).
Terkait alat apa yang digunakan untuk menjebol itu, Rinto mengaku belum mengetahui secara pasti. "Belum tahu. Sekarang Kadiv Pas (Kepala Divisi Pemasyarakatan) ada di lokasi (Nusakambangan) untuk keterangan," lanjutnya.
Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Dwi Priyatno, mengatakan wilayah Nusakambangan memang begitu luas dan banyak warga sipil di sana.
"Untuk membantu pengawasan, sudah ada enam belas anggota kami di sana. Kaburnya dua narapidana itu, saya sudah dapat laporan dari Kapolres setempat. Kami bantu untuk upaya pencarian," ungkapnya saat ditemui di Hotel Crowne Semarang usai menghadiri acara seminar BPK RI.
Diketahui, insiden kaburnya narapidana di Lapas Batu juga terjadi pada Kamis (14/11) petang lalu. Narapidana yang kabur bernama Ahmad Yusuf (41), warga Kramat, Senen, Jakarta Pusat, terpidana 20 tahun atas kasus pembunuhan.
Ahmad Yusuf sudah menjalani 12 tahun hukuman, dan dalam masa asimiliasi. Sehingga penjagaannya tidak terlalu ketat. Saat diperintah membuang sampah oleh petugas, Ahmad Yusuf ternyata tidak kembali. Di belakang Lapas, petugas menemukan seragam narapidana miliknya.
(rsa)