Longsor, jalur Polewali - Mamasa tutup 6 jam
A
A
A
Sindonews.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dan Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), mengakibatkan longsor di jalan poros Polewali - Mamasa.
Akses penghubung dua kabupaten tersebut, sempat terputus akibat longsor yang terjadi Rabu malam, (27/11/2013).
Informasi yang dihimpun SINDO, longsor antara Desa Kelapa Dua, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polman hingga Desa Matande, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, terjadi sejak pukul 15.10 Wita.
Ratusan kendaraan dari dua arah terpaksa terhenti hingga enam jam akibat longsor. Kendaraan baru bisa melintas sekira pukul 21.00 Wita, setelah dua buah alat berat dikerahkan ke lokasi untuk menggusur material longsor yang menutupi jalan provinsi itu.
Sedikitnya, ada sekira 20 titik longsor yang terjadi antara perbatasan Polewali dan Mamasa ini. Namun, dua titik longsor terarah di wilayah Desa Kelapa Dua, Kecamatan Anreapi, dan Desa Matande Kecamatan Messawa. Sebab, longsor yang terjadi di wilayah itu menutup seluruh jalan.
Di titik longsor lain, hanya sebagian jalan, dan pepohonan yang tumbang dari atas gunung. Longsor yang terjadi di sepanjang poros Polewali dan Mamasa merupakan jalan pegunungan dan sudah menjadi langganan setiap musim penghujan tiba.
Menurut seorang warga setempat, Marten (28), longsor tersebut diakibatkan kondisi tanah pegunungan yang berseberangan jalan sangat labil. "Kalau hujan, pasti ada saja longsor. Apalagi kalau memang sudah musimnyan" ujar Marten, Kamis (28/11/2013).
Dirinya yang memang bermukim di sekitar pegunungan sudah mengantisipasi hal itu untuk waspada saat musim hujan ini. Karena pengalaman, setiap tahun yang terjadi longsor.
Hal senada disampaikan seorang sopir Mamasa, Ardi (32). Menurut dia, pemerintah mestinya sudah mengantisipasi kondisi itu.
"Inikan sudah terjadi setiap tahun, tetapi dibiarkan begitu saja. Pemerintah harusnya memikirkan apa yang akan dilakukan agar tidak lagi terjadi longsor," katanya.
Akses penghubung dua kabupaten tersebut, sempat terputus akibat longsor yang terjadi Rabu malam, (27/11/2013).
Informasi yang dihimpun SINDO, longsor antara Desa Kelapa Dua, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polman hingga Desa Matande, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, terjadi sejak pukul 15.10 Wita.
Ratusan kendaraan dari dua arah terpaksa terhenti hingga enam jam akibat longsor. Kendaraan baru bisa melintas sekira pukul 21.00 Wita, setelah dua buah alat berat dikerahkan ke lokasi untuk menggusur material longsor yang menutupi jalan provinsi itu.
Sedikitnya, ada sekira 20 titik longsor yang terjadi antara perbatasan Polewali dan Mamasa ini. Namun, dua titik longsor terarah di wilayah Desa Kelapa Dua, Kecamatan Anreapi, dan Desa Matande Kecamatan Messawa. Sebab, longsor yang terjadi di wilayah itu menutup seluruh jalan.
Di titik longsor lain, hanya sebagian jalan, dan pepohonan yang tumbang dari atas gunung. Longsor yang terjadi di sepanjang poros Polewali dan Mamasa merupakan jalan pegunungan dan sudah menjadi langganan setiap musim penghujan tiba.
Menurut seorang warga setempat, Marten (28), longsor tersebut diakibatkan kondisi tanah pegunungan yang berseberangan jalan sangat labil. "Kalau hujan, pasti ada saja longsor. Apalagi kalau memang sudah musimnyan" ujar Marten, Kamis (28/11/2013).
Dirinya yang memang bermukim di sekitar pegunungan sudah mengantisipasi hal itu untuk waspada saat musim hujan ini. Karena pengalaman, setiap tahun yang terjadi longsor.
Hal senada disampaikan seorang sopir Mamasa, Ardi (32). Menurut dia, pemerintah mestinya sudah mengantisipasi kondisi itu.
"Inikan sudah terjadi setiap tahun, tetapi dibiarkan begitu saja. Pemerintah harusnya memikirkan apa yang akan dilakukan agar tidak lagi terjadi longsor," katanya.
(rsa)