Ratusan dokter Magelang turun ke jalan
A
A
A
Sindonews.com – Ratusan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Magelang melaksanakan aksi keliling Taman Bambu Runcing Muntilan.
Aksi tersebut dilakukan sebagai wujud keprihatinan atas penangkapan dan penahanan rekan sejawatnya, Dewa Ayu Sasiary Prawani dan Hendry Simanjuntak oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, 8 November 2013.
Aksi keprihatinan tersebut dimulai sekitar pukul 11.00 WIB dengan berkumpul di tengah Taman Bambu Runcing. Massa membawa dua spanduk ukuran besar bertuliskan “Aksi Solidaritas IDI Cab Kab Magelang Tolak Kriminialisasi Dokter”, serta sejumlah poster.
Salah seorang di antaranya melakukan orasi, untuk kemudian disambung dengan berjalan kaki mengelilingi Taman Bambu Runcing.
Wakil Ketua IDI Kabupaten Magelang, Ihsan Syarif mengatakan, aksi tersebut dilakukan serempak di beberapa daerah sebagai wujud keprihatinan. Sebab, selama ini profesi dokter adalah untuk membantu sesama.
“Kami ini mengabdikan diri untuk masyarakat, yang sifatnya berupaya. Terkait keberhasilan itu kan sudah kehendak yang di atas (Tuhan),” ujar Ihsan.
Dia berharap, kasus yang menimpa kedua rekan sejawatnya itu tidak terjadi pada dokter lain di Indonesia.
“Ini untuk yang terakhir kali. Kami berharap tidak ada kasus serupa yang menimpa dokter lain,” imbuhnya.
Selain aksi turun ke jalan, dia juga menyampaikan bahwa kemarin sejumlah dokter melakukan mogok kerja. Namun, bagi dokter yang bertugas di bagian emergency dan Unit Gawat Darurat (UGD) masih bisa melayani.
“Ya, ada sebagian yang mogok. Tapi kami memastikan pasien masih dilayani, tidak ada yang terlantar,” ungkapnya.
Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Magelang, Suharno mengaku mendukung dengan aksi yang dilakukan para dokter tersebut. Pihaknya juga berencana akan mengirim surat kepada presiden terkait tuntutan para dokter.
“Terus terang, kami mendukung aksi ini. Bahkan, dalam waktu dekat kami akan buat surat ke presiden agar memerintahkan aparat berwenangnya untuk melakukan klarifikasi yang benar terhadap kasus yang dialami Dr Dewa Ayu dan Dr Hendry,” tandasnya.
Aksi keprihatinan juga dilakukan oleh ratusan dokter dari rumah sakit umum di Kota Magelang, dengan berorasi serta membubuhkan tanda tangan pada sebuah kain putih.
“Ini merupakan aksi keprihatinan kepada rekan sejawat yang terkena kasus, yang kami kira niatnya menolong bukan membunuh,” kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Magelang.
Aksi tersebut dilakukan sebagai wujud keprihatinan atas penangkapan dan penahanan rekan sejawatnya, Dewa Ayu Sasiary Prawani dan Hendry Simanjuntak oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, 8 November 2013.
Aksi keprihatinan tersebut dimulai sekitar pukul 11.00 WIB dengan berkumpul di tengah Taman Bambu Runcing. Massa membawa dua spanduk ukuran besar bertuliskan “Aksi Solidaritas IDI Cab Kab Magelang Tolak Kriminialisasi Dokter”, serta sejumlah poster.
Salah seorang di antaranya melakukan orasi, untuk kemudian disambung dengan berjalan kaki mengelilingi Taman Bambu Runcing.
Wakil Ketua IDI Kabupaten Magelang, Ihsan Syarif mengatakan, aksi tersebut dilakukan serempak di beberapa daerah sebagai wujud keprihatinan. Sebab, selama ini profesi dokter adalah untuk membantu sesama.
“Kami ini mengabdikan diri untuk masyarakat, yang sifatnya berupaya. Terkait keberhasilan itu kan sudah kehendak yang di atas (Tuhan),” ujar Ihsan.
Dia berharap, kasus yang menimpa kedua rekan sejawatnya itu tidak terjadi pada dokter lain di Indonesia.
“Ini untuk yang terakhir kali. Kami berharap tidak ada kasus serupa yang menimpa dokter lain,” imbuhnya.
Selain aksi turun ke jalan, dia juga menyampaikan bahwa kemarin sejumlah dokter melakukan mogok kerja. Namun, bagi dokter yang bertugas di bagian emergency dan Unit Gawat Darurat (UGD) masih bisa melayani.
“Ya, ada sebagian yang mogok. Tapi kami memastikan pasien masih dilayani, tidak ada yang terlantar,” ungkapnya.
Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Magelang, Suharno mengaku mendukung dengan aksi yang dilakukan para dokter tersebut. Pihaknya juga berencana akan mengirim surat kepada presiden terkait tuntutan para dokter.
“Terus terang, kami mendukung aksi ini. Bahkan, dalam waktu dekat kami akan buat surat ke presiden agar memerintahkan aparat berwenangnya untuk melakukan klarifikasi yang benar terhadap kasus yang dialami Dr Dewa Ayu dan Dr Hendry,” tandasnya.
Aksi keprihatinan juga dilakukan oleh ratusan dokter dari rumah sakit umum di Kota Magelang, dengan berorasi serta membubuhkan tanda tangan pada sebuah kain putih.
“Ini merupakan aksi keprihatinan kepada rekan sejawat yang terkena kasus, yang kami kira niatnya menolong bukan membunuh,” kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Magelang.
(lns)