Dokter demo, pasien RS di Pekalongan dibiarkan terlantar

Rabu, 27 November 2013 - 14:42 WIB
Dokter demo, pasien...
Dokter demo, pasien RS di Pekalongan dibiarkan terlantar
A A A
Sindonews.com - Puluhan pasien di RSUD Bendan Kota Pekalongan, dibiarkan terlantar tak mendapat penanganan dari dokter. Sejumlah pasien dengan keluhan berbagai penyakit dari ringan hingga berat tak bisa ditangani oleh para ahli.

Hal ini terjadi karena seluruh dokter di Kota dan Kabupaten Pekalongan menggelar demo besar-besaran di Jalur Pantura di munumen Pekalongan.

Pasien yang datang di rumah sakit, terutama pasien rawat jalan dan pemeriksaan poli umum tak ada yang dilayani. Satu-satunya yang masih buka hanyalah pelayanan intalasi gawat darurat. Itu pun hanya ditunggui seorang dokter sehingga banyak pasien terlantar.

Ny Eno salah satu ibu pasien mengaku kecewa dengan tak adanya dokter ini. Anaknya yang berumur satu tahun ini harusnya melakukan pemeriksaan dan kemoterapi, namun gagal karena dokternya mogok kerja.

”Hari ini anak saya harus berobat dan kemo, karena obat yang ada di rumah juga sudah habis. Namun tak ada penanganan karena dokter mogok," jelasnya dengan wajah sedih, kepada wartawan, Rabu (27/11/2013).

Hal yang sama juga dialami Ny Taryumi (60) yang harus cuci darah, namun gagal karena tak ada dokter yang melayani. ”Saya sudah naik becak 10 Km, karena sudah waktunya cuci darah. Namun sampai sini ternyata tak ada dokter yang mau melayani,“ terangnya.

Aksi para tenaga medis yang tergabung oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Pekalongan dilakukan sejak pagi hingga siang. Massa dokter mengelar orasi dan membentangkan spanduk berisi aksi solidaritas kasus dr Dewa Ayu S di Manado. Massa menolak kriminalisasi dokter yang sudah menjalankan pekerjaannya sesuai dengan aturan.

“Aksi ini sebagai bentuk solidaritas kami, karena telah dikriminalisasikan. Ppadahal semua tindakan sudah sesuai prosedur,“ terang Ketua IDI Pekalongan dr Sukartono.

Aksi ini diikuti seluruh dokter di Kota dan Kabupaten Pekalongan yang berjumlah sekitar 350 orang. Mereka biasa bertugas di rumah sakit negeri dan swasta, serta membuka praktek pribadi. Selama satu hari ini, para dokter berhenti total melayani pasien.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan dr Dwi Heri Wibawa menyebutkan, akibat aksi solidaritas ini pelayanan poli umum dan rawat jalan di rumah sakit tutup sementara satu hari.

“Untuk poli umum dan rawat jalan di RSUD tutup sehari. Sedangkan untuk puskesmas dan IGD masih tetap melayani seperti biasa," jelasnya.

Aksi ini berlangsung dalam pengawalan ketat pihak aparat kepolisian Kota Pekalongan. Akibat aksi ini, Jalur Pantura macet puluhan kilo meter, karena massa menggelar aksi di tepi Jalan Pantura yang tengah padat.

Baca juga: Dokter mogok kerja, ibu hamil terlantar
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8176 seconds (0.1#10.140)