Dokter mogok kerja, pelayanan kesehatan di Surakarta terganggu
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan dokter yang berasal dari seluruh rumah sakit negeri dan swasta se Surakarta, menggelar aksi solidaritas mendukung dr Ayu yang divonis 10 bulan penjara oleh Mahkamah Agung karena melakukan malapraktik terhadap Julia Fransiska Makatey.
Pantauan wartawan, para dokter, perawat, dan mahasiswa kedokteran ini, berkumpul di kawasan taman air, Stadion Manahan, Solo. Sambil berorasi menolak kriminalisasi, para dokter ini membagi-bagikan bunga kepada para pengguna jalan sebagai simbol dari aksi yang mereka lakukan.
Akibat adanya aksi tersebut, banyak pasien yang akan berobat ke rumah sakit (RS) dan Puskesmas sempat telantar. Mereka terpaksa kembali saat pelayanan kesehatan di RSUD milik Pemprov Jawa Tengah tutup. Bahkan, poliklinik RSUD yang biasanya beroperasi, saat aksi belangsung sengaja tidak melayani pasien.
Hanya ruang rawat darurat dan ruang operasi saja yang tetap beroperasi melayani pasien.
Pejabat Humas RSUD dr Moewardi, Elysa mengatakan pihaknya tetap mensiagakan 50 dokter yang tidak ikut demo. Pelayanan darurat dan khusus tetap akan berjalan seperti biasanya.
"Pelayanan foto lab yang terjadwal hari ini tetap dilayani. Rawat jalan dilayani di ruang rawat darurat. Radioterapi dan cuci darah tetap dilayani," jelasnya, di Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/11/2013).
Tak hanya di RSUD milik Pemprov saja yang melakukan aksi boikot, di beberapa RSUD di daerah tetangga seperti di Kabupaten Karanganyar juga melakukan aksi serupa. Hanya saja, di RSUD Karanganyar, pihak rumah sakit tidak menutup total pelayanan kesehatan mereka. Hanya, jam buka saja yang sengaja mereka geser.
Direktur Utama RSUD Karanganyar G. Maryadi mengatakan, berdasarkan kesepakatan dengan pihak RSUD di wilayah lainnya, kecuali dengan RSUD Moewardi, jam polikklinik, ICU, ruang operasi tetap beroperasi.
"Setelah aksi ini, silakan semua kembali ke tugasnya masing-masing. Layani para pasien yang telah lama menunggu," jelasnya.
Beruntung aksi solidaritas para dokter ini hanya digelar beberapa jam dan setelah itu para dokter kembali bertugas seperti biasa. Sehingga, pasien yang sempat telantar kembali dilayani seperti biasa.
"Setelah aksi ini, silakan semua kembali ke tugasnya masing-masing. Layani para pasien yang telah lama menunggu," tambah
Salah satu pasien warga Jumapolo, Karanganyar, Ikhar mengaku, sempat kebingungan akibat aksi demo para dokter. Niatnya berobat di puskemas harus diurungkan karena tidak ada dokter yang bertugas.
"Kami tidak tahu kalau hari ini dokter mogok. Begitu sampai di puskesmas, ternyata dokternya tidak ada," tukasnya.
Pantauan wartawan, para dokter, perawat, dan mahasiswa kedokteran ini, berkumpul di kawasan taman air, Stadion Manahan, Solo. Sambil berorasi menolak kriminalisasi, para dokter ini membagi-bagikan bunga kepada para pengguna jalan sebagai simbol dari aksi yang mereka lakukan.
Akibat adanya aksi tersebut, banyak pasien yang akan berobat ke rumah sakit (RS) dan Puskesmas sempat telantar. Mereka terpaksa kembali saat pelayanan kesehatan di RSUD milik Pemprov Jawa Tengah tutup. Bahkan, poliklinik RSUD yang biasanya beroperasi, saat aksi belangsung sengaja tidak melayani pasien.
Hanya ruang rawat darurat dan ruang operasi saja yang tetap beroperasi melayani pasien.
Pejabat Humas RSUD dr Moewardi, Elysa mengatakan pihaknya tetap mensiagakan 50 dokter yang tidak ikut demo. Pelayanan darurat dan khusus tetap akan berjalan seperti biasanya.
"Pelayanan foto lab yang terjadwal hari ini tetap dilayani. Rawat jalan dilayani di ruang rawat darurat. Radioterapi dan cuci darah tetap dilayani," jelasnya, di Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/11/2013).
Tak hanya di RSUD milik Pemprov saja yang melakukan aksi boikot, di beberapa RSUD di daerah tetangga seperti di Kabupaten Karanganyar juga melakukan aksi serupa. Hanya saja, di RSUD Karanganyar, pihak rumah sakit tidak menutup total pelayanan kesehatan mereka. Hanya, jam buka saja yang sengaja mereka geser.
Direktur Utama RSUD Karanganyar G. Maryadi mengatakan, berdasarkan kesepakatan dengan pihak RSUD di wilayah lainnya, kecuali dengan RSUD Moewardi, jam polikklinik, ICU, ruang operasi tetap beroperasi.
"Setelah aksi ini, silakan semua kembali ke tugasnya masing-masing. Layani para pasien yang telah lama menunggu," jelasnya.
Beruntung aksi solidaritas para dokter ini hanya digelar beberapa jam dan setelah itu para dokter kembali bertugas seperti biasa. Sehingga, pasien yang sempat telantar kembali dilayani seperti biasa.
"Setelah aksi ini, silakan semua kembali ke tugasnya masing-masing. Layani para pasien yang telah lama menunggu," tambah
Salah satu pasien warga Jumapolo, Karanganyar, Ikhar mengaku, sempat kebingungan akibat aksi demo para dokter. Niatnya berobat di puskemas harus diurungkan karena tidak ada dokter yang bertugas.
"Kami tidak tahu kalau hari ini dokter mogok. Begitu sampai di puskesmas, ternyata dokternya tidak ada," tukasnya.
(san)