Efek traumatik warga sinabung perlu diperhatikan

Sindonews.com - Meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung semakin meresahkan warga. Penanggulangan yang perlu dilakukan harus difokuskan kepada permasalahan sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat.

Kerugian yang dialami serta kerusakan infrastruktur juga belum dapat dipastikan. Lantaran bencana ini belum benar-benar selesai.

"Bila siatuasinya sudah reda, barulah perhitungan kerusakan fisik infrastruktur dapat dilakukan secara
menyeluruh. Saat ini pembicaraan bencana Gunung Sinabung dan penanggulangannya harus berfokus pada permasalahan sosial masyarakat," kata Pakar dan Pemerhati Tata Kota Edward Sihombing di Depok, Senin (25/11/2013).

Pemerintah juga harus memikirkan efek traumatik warga. Karena saat ini warga sedang dilanda efek traumatik akibat gagal panen.

"Evakuasi warga dari daerah sekitar Sinabung menyebabkan masyarakat mengalami kerugian ekonomi. Mereka kehilangan panen hasil pertanian mereka," ungkapnya.

Dari data yang dikutip dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tercatat sudah terjadi delapan kali erupsi sejak Sabtu malam hingga Minggu dini. Empat desa diimbau sekitar Gunung Sinabung segera mengungsi.

Keempat desa tersebut ialah Desa Kuta Gunung, Kuta Rakyat, Sigarang-garang, dan Sukanalu. Selain letusan yang disertai hujan batu, abu vulkanik Gunung Sinabung telah mencapai kota Medan yang jaraknya mencapai 80 kilometer.

Terdapat 24.000 hektar kawasan pertanian di sekitar Gunung Sinabung yang terkena efek erupsi.

Menanggapi hal itu, Di Medan, Prananda Surya Paloh selaku tokoh pemuda mengatakan, erupsi Gunung Sinabung merupakan bencana nasional dan harus mendapat perhatian banyak pihak.

“Kami sudah menggerakkan pemuda, sebagai kelompok masyarakat yang memiliki energi tenaga yang besar untuk mengerahkan bantuan dan pemenuhan kebutuhan pokok pengungsi sebagai bentuk kepedulian terhadap korban. Saya juga mendorong kaum muda lain dapat memberikan bantuan nyata kepada korban Sinabung semisal membantu dapur umum, membuat sekolah-sekolah darurat untuk anak-anak pengungsi, sehingga mereka tidak tertinggal pelajaran."
Ujar Surya Paloh merupakan Wakil Ketua Umum Liga Mahasiswa ini.