Kapal cargo kandas di perairan Sumba Timur
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah kapal cargo Crystal Jade kandas di perairan dangkal akibat angin kencang di laut Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hingga malam ini, kapal bermuatan sembako dan belasan kontainer itu masih terjebak dalam perangkap pasir dan karang.
Kuat dugaan, sebelumnya kapal tersebut mengalami gangguan mesin sehingga mudah terseret angin dan arus air ke perairan dangkal. Padahal, perairan dangkal itu penuh pasir dan batu karang.
”Dulu di sekitar tempat kapal itu kandas ada lampu peringatan. Namun sudah sekitar dua tahun lampunya tidak ada dan tidak nayala lagi. Di situ memang banyak karang, sebelumnya memang angin cukup kencang, jadi mungkin kapal itu terseret arus,” ujar Abdul Hamid, salah seorang nelayan di sekitar lokasi, Kamis (21/11/2013).
Kapal yang dinahkodai Jack John William dengan 19 Anak Buah Kapal (ABK) itu hingga kini terus menjadi tontonan warga sekitar pantai dan buruh-buruh pelabuhan.
Sementara itu Kepala Syahbandar Waingapu Usman mengatakan, kapal itu akan segera ditarik.
”Kalau air pasang akan dicoba untuk ditarik menggunakan tuugboad,” ujar dia.
Menurut dia, cuaca buruk yang ditandai dengan angin cukup kencang disertai gerimis beberapa hari terakhir memang melanda Kabupaten Sumba Timur.
Terkait kondisi itu, sejumlah nelayan di pesisir pantai Waingapu, memilih untuk berlindung dan menambatkan perahu mereka di sekitar pelabuhan rakyat atau di area hutan mangrove di pesisir pantai.
Hingga malam ini, kapal bermuatan sembako dan belasan kontainer itu masih terjebak dalam perangkap pasir dan karang.
Kuat dugaan, sebelumnya kapal tersebut mengalami gangguan mesin sehingga mudah terseret angin dan arus air ke perairan dangkal. Padahal, perairan dangkal itu penuh pasir dan batu karang.
”Dulu di sekitar tempat kapal itu kandas ada lampu peringatan. Namun sudah sekitar dua tahun lampunya tidak ada dan tidak nayala lagi. Di situ memang banyak karang, sebelumnya memang angin cukup kencang, jadi mungkin kapal itu terseret arus,” ujar Abdul Hamid, salah seorang nelayan di sekitar lokasi, Kamis (21/11/2013).
Kapal yang dinahkodai Jack John William dengan 19 Anak Buah Kapal (ABK) itu hingga kini terus menjadi tontonan warga sekitar pantai dan buruh-buruh pelabuhan.
Sementara itu Kepala Syahbandar Waingapu Usman mengatakan, kapal itu akan segera ditarik.
”Kalau air pasang akan dicoba untuk ditarik menggunakan tuugboad,” ujar dia.
Menurut dia, cuaca buruk yang ditandai dengan angin cukup kencang disertai gerimis beberapa hari terakhir memang melanda Kabupaten Sumba Timur.
Terkait kondisi itu, sejumlah nelayan di pesisir pantai Waingapu, memilih untuk berlindung dan menambatkan perahu mereka di sekitar pelabuhan rakyat atau di area hutan mangrove di pesisir pantai.
(lns)