IDI Sumba gelar aksi solidaritas Dokter Ayu
A
A
A
Sindonews.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar aksi unjuk rasa damai. Aksi ini digelar sebagai bentuk solidaritas, terkait kasus yang menjerat dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani, dan rekan-rekannya di Manado, Sulawesi Utara.
Aksi demonstrasi dipusatkan di halaman depan dan lobby Rumah Sakit Umum Imanuel, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Dalam aksinya, organisasi gabungan dokter itu menggelar orasi politik yang berisi kecaman mereka terhadap kriminalisasi terhadap profesi dokter.
Ketua IDI Sumba Dr. Pheronika Rieuwpassa mengatakan, IDI menolak kriminalisasi terhadap dokter di NKRI, terutama untuk sejawat mereka Dr. Dewa Sariary Prawani dan rekan–rekannya.
"Dokter adalah pekerja kemanusiaan, sehingga tidak layak disamakan dengan pelaku kriminal," ujar Pheronika, kepada wartawan, di sela aksi demonstrasi, Rabu (20/11/2013).
Dia melanjutkan, pengurus IDI pusat dan Kementerian Kesehatan, harus memberikan perlindungan dan upaya hukum, guna pembebasan Dokter Dewa sariary Prawani dan rekan-rekannya. “Kami harap rekan kami itu diberikan kembali hak –hak mereka sebagai dokter," terangnya.
Selain orasi, para dokter ini juga mengumpulkan tanda tangan warga sebagai bentuk dukungan terhadap aksi mereka. Mereka juga menyematkan pita hitam bagi peserta aksi, sebagai simbol keperihatinan.
Aksi demonstrasi dipusatkan di halaman depan dan lobby Rumah Sakit Umum Imanuel, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Dalam aksinya, organisasi gabungan dokter itu menggelar orasi politik yang berisi kecaman mereka terhadap kriminalisasi terhadap profesi dokter.
Ketua IDI Sumba Dr. Pheronika Rieuwpassa mengatakan, IDI menolak kriminalisasi terhadap dokter di NKRI, terutama untuk sejawat mereka Dr. Dewa Sariary Prawani dan rekan–rekannya.
"Dokter adalah pekerja kemanusiaan, sehingga tidak layak disamakan dengan pelaku kriminal," ujar Pheronika, kepada wartawan, di sela aksi demonstrasi, Rabu (20/11/2013).
Dia melanjutkan, pengurus IDI pusat dan Kementerian Kesehatan, harus memberikan perlindungan dan upaya hukum, guna pembebasan Dokter Dewa sariary Prawani dan rekan-rekannya. “Kami harap rekan kami itu diberikan kembali hak –hak mereka sebagai dokter," terangnya.
Selain orasi, para dokter ini juga mengumpulkan tanda tangan warga sebagai bentuk dukungan terhadap aksi mereka. Mereka juga menyematkan pita hitam bagi peserta aksi, sebagai simbol keperihatinan.
(san)