Minta dukungan, Makaryo sambangi DPD RI
Minta dukungan, Makaryo sambangi DPD RI
A
A
A
Sindonews.com - Sekitar 30 anggota Masyarakat Antikekerasan Yogyakarta (Makaryo) mendatangi kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI perwakilan DIY. Makaryo meminta dukungan konkret penuntasan kekerasan di DIY.
Koordinator Makaryo Benny Susanto mengatakan, DPD menjadi pilihan untuk mencari dukungan karena upaya penyelesaian kekerasan yang dilakukan melalui eksekutif, maupun aparat hukum mentok. Makaryo berharap, DPD memberi dukungan konkret terhadap masalah ini.
"Kami sudah ke Kantor Gubernur, sudah ke Kepolisian dan Gedung Agung, tapi tetap tidak selesai. Kami yakin dengan peran strategis DPD dapat membantu secara kelembagaan untuk menuntaskan kasus kekerasan," kata Benny, Selasa (12/11/2013).
Benny menjelaskan, selain meminta dukungan konkret, Makaryo juga ingin agar DPD memfasilitasi pertemuan baik dengan gubernur, dan lembaga strategis lain untuk membicarakan penyelesaian kasus kekerasan di Yogyakarta.
"Kami berharap DPD memberi respons atas tuntutan ini setidaknya dalam waktu sepekan. Sebab, kalau kekerasan itu terus dibiarkan kami khawatir akan terus terulang. Sejak 2006 saja, ada 18 kasus yang terjadi dan hanya 2 yang diproses," terangnya.
Anggota DPD RI Hafid Ashrom mengatakan, secara pribadi dirinya mendukung penuh perjuangan Makaryo. Namun secara kelembagaan, dukungan itu harus dirapatkan bersama senator lainnya. "Tapi saya sepakat kasus yang terjadi harus dikawal bersama," katanya.
Koordinator Makaryo Benny Susanto mengatakan, DPD menjadi pilihan untuk mencari dukungan karena upaya penyelesaian kekerasan yang dilakukan melalui eksekutif, maupun aparat hukum mentok. Makaryo berharap, DPD memberi dukungan konkret terhadap masalah ini.
"Kami sudah ke Kantor Gubernur, sudah ke Kepolisian dan Gedung Agung, tapi tetap tidak selesai. Kami yakin dengan peran strategis DPD dapat membantu secara kelembagaan untuk menuntaskan kasus kekerasan," kata Benny, Selasa (12/11/2013).
Benny menjelaskan, selain meminta dukungan konkret, Makaryo juga ingin agar DPD memfasilitasi pertemuan baik dengan gubernur, dan lembaga strategis lain untuk membicarakan penyelesaian kasus kekerasan di Yogyakarta.
"Kami berharap DPD memberi respons atas tuntutan ini setidaknya dalam waktu sepekan. Sebab, kalau kekerasan itu terus dibiarkan kami khawatir akan terus terulang. Sejak 2006 saja, ada 18 kasus yang terjadi dan hanya 2 yang diproses," terangnya.
Anggota DPD RI Hafid Ashrom mengatakan, secara pribadi dirinya mendukung penuh perjuangan Makaryo. Namun secara kelembagaan, dukungan itu harus dirapatkan bersama senator lainnya. "Tapi saya sepakat kasus yang terjadi harus dikawal bersama," katanya.
(lns)
Explore More