7 orang tewas usai tenggak miras oplosan

Jum'at, 08 November 2013 - 19:40 WIB
7 orang tewas usai tenggak...
7 orang tewas usai tenggak miras oplosan
A A A
Sindonews.com – Tujuh warga Kelurahan Baledono dan Purworejo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo tewas setelah menenggak minuman keras (Miras) oplosan.

Peristiwa tersebut terungkap, Kamis (7/11) malam, setelah mayat Sutrisno (44), salah seorang korban ditemukan tergeletak di depan salah satu kios di Pasar Baledono yang terbakar.

Warga Kedung Putri, RT 06 RW 07, Kelurahan Baledono tersebut di kios Lantai I, tepatnya di bawah tangga pasar Baledono sisi utara. Korban tewas lainnya yakni Arjoko alias Singkek (48), warga Kedung Putri RT 06 RW 05 Kelurahan Baledono yang juga masih saudara dengan Surtisno.

Korban ke tiga adalah Suyadi (51) warga Baledono RT 04 RW 07 Kecamatan Purworejo. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis RS Panti Waluyo, dia dinyatakan tewas akibat serangan stroke.

Kamis kemarin, empat korban lainnya, masih dalam kondisi kritis namun siang tadi, keempatnya juga teaws.

Empat korban tersebut Sukamto alias Memet (48), warga Baledono RT 6 RW 07; Ahmad Aulia (27), warga Brengkelan RT 07 RW 07; Haryanto alias Beong, (26), warga Baledono RT 06 RW 07, dan Joko Purwanto (48) warga Ngeposan RW 02 RW 14, Purworejo.

Selain itu, masih ada dua korban yang kini masih kritis masing-masing Hantoro (48) warga Baledono RT 05 RW 07 dan Maryono (38) warga Trorejo RT 01 RW 05 Kecamatan Loano, Purworejo.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian bermula pada Selasa (5/11) malam belasan orang warga minum miras di kawasan utara pasar Baledono. Mereka diduga meminum miras yang dibuat dari alkohol 95 persen, kuku bima, dan beberapa campuran lain.

Setelah malam itu, miras memang tidak langsung berefek. Namun pada Kamis (7/11) siang, korban mulai berjatuhan.

Kapolres Purworejo AKBP Roma Hutajulu SIK MSi didampingi Kapolsek Kota AKP Mangarif SH MH menyatakan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi dan hasil penyidikan petugas di lapangan, korban telah meminum miras oplosan dengan kadar alkohol 95 persen yang dicampur dengan minuman suplemen.

"Sejauh ini kami masih meminta keterangan korban yang tersisa dan belum menetapkan tersangka. Adapun alkohol kadar 95 persen yang didapat para korban diketahui berasal dari warung penjual abon ular dan bukan dari apotek. Alkohol kadar 95 persen seharusnya hanya terjual di apotek dan tidak dijual di toko sembarangan, dari situ penyidikan juga akan terus dikembangkan," tandasnya.

Suharto, adik dari salah satu korban Memet mengatakan, pihak keluarga masih syok dengan kejadian tersebut. Menurutnya, kakaknya yang sehari-hari berjualan sayur di pasar pagi tersebut diketahui minum bersama belasan temannya.

Mereka memang dikenal biasa berkumpul bersama untuk minum.

“Keluarga tahu kalau kakak memang suka minum. Tapi keluarga tidak pernah perpikir akan sampai seperti ini,” ucapnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9304 seconds (0.1#10.140)