Kapal pengangkut batubara terbalik, 1 tewas, 4 hilang
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah kapal tongkang bermuatan batubara dilaporkan tenggelam di perairan Sungai Mahakam, tepatnya di Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Dari delapan Anak Buah Kapal (ABK), tiga diantaranya ditemukan selamat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Wahyu Widi Heranata menjelaskan, pihaknya belum menerima informasi detail dari petugas di lokasi yang melakukan penyelamatan dan pencarian korban.
Namun, informasi yang ia dapat, kapal terbalik dan tenggelam pada Rabu, 6 November 2013, sekira pukul 17.00 Wita. Kapal berangkat dari kawasan Gunung Sari, Kutai kartanegara, menyusuri Sungai Mahakam menuju Samarinda.
“Kami masih mengumpulkan informasi dari tim yang bekerja di lapangan. Kondisi lokasi berada di daerah yang cukup terpencil sehingga komunikasi tersendat akibat minim sinyal telepon seluler,” kata Wahyu, Kamis (7/11/2013).
Dia juga belum bisa merinci kronologi kejadian tenggelamnya kapal ponton tersebut. Sementara mengenai nasib kapal penarik ponton juga belum diketahui keberadaannya. Biasanya, kapal tug boat digunakan untuk menarik kapal tongkang untuk angkutan batubara.
“Sekira pukul 15.00 Wita tadi, satu korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Masih ada empat korban lagi yang masih dalam pencarian,” kata wahyu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Wahyu Widi Heranata menjelaskan, pihaknya belum menerima informasi detail dari petugas di lokasi yang melakukan penyelamatan dan pencarian korban.
Namun, informasi yang ia dapat, kapal terbalik dan tenggelam pada Rabu, 6 November 2013, sekira pukul 17.00 Wita. Kapal berangkat dari kawasan Gunung Sari, Kutai kartanegara, menyusuri Sungai Mahakam menuju Samarinda.
“Kami masih mengumpulkan informasi dari tim yang bekerja di lapangan. Kondisi lokasi berada di daerah yang cukup terpencil sehingga komunikasi tersendat akibat minim sinyal telepon seluler,” kata Wahyu, Kamis (7/11/2013).
Dia juga belum bisa merinci kronologi kejadian tenggelamnya kapal ponton tersebut. Sementara mengenai nasib kapal penarik ponton juga belum diketahui keberadaannya. Biasanya, kapal tug boat digunakan untuk menarik kapal tongkang untuk angkutan batubara.
“Sekira pukul 15.00 Wita tadi, satu korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Masih ada empat korban lagi yang masih dalam pencarian,” kata wahyu.
(rsa)