Pencarian mahasiswa ITB di Gunung Kendang nihil
A
A
A
Sindonews.com - Pencarian Joan Tobit Sigalingging (23), mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Oseanografi angkatan 2008, masih terus berlangsung. Tapi hingga kini belum ada perkembangan.
Tapi sempat beredar kabar jika tas milik Tobit ditemukan di sekitar Gunung Kendang, Pangalengan, Kabupaten Bandung, tempat Tobit diduga hilang.
"Memang ada isu seperti itu, tapi enggak tahu dari mana isu itu," kata Ketua Divisi Informasi Publik Tim SAR Pencarian Robit, Arno Magrufi, di Kampus ITB, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/11/2013).
Hingga kini, tim gabungan masih melakukan pencarian. Total ada 50 orang lebih yang mencari Tobit. Mereka berasal dari berbagai kampus dan organisasi pecinta alam. Koramil, Basarnas, BPBD, polsek, dan warga setempat juga ikut melakukan pencarian.
Dari rangkaian pencarian sejak Tobit dinyatakan hilang, ada sejumlah jejak yang diharapkan bisa mempermudah proses pencarian. Jejak itu berupa jejak sepatu, kaleng minuman, bungkus mie instan, hingga pohon yang diduga ditebas Tobit untuk membuka jalur.
Arno mengatakan, dari hasil penyelidikan di lokasi, Tobit diperkirakan memang sudah pernah sampai ke puncak Gunung Kendang. Sebab ada sejumlah temuan di lapangan yang membuat tim pencari menyimpulkan itu.
"Kesimpulannya Tobit pernah ke puncak," ungkapnya.
Atas dasar itu, tim pencari mulai hari ini memokuskan mencari Tobit mulai dari puncak gunung. Karena Tobit terakhir kali memberi kabar pada rekannya ia sudah sampai di puncak.
"Pencarian dipusatkan di puncak dengan didasarkan logika dan barang bukti," jelas Arno.
Dari puncak, tim pencari menyebar ke berbagai arah untuk menemukan keberadan Tobit. "Kami berharap dan optimis Tobit bisa kita temukan," tuturnya.
Sementara itu, orangtua Tobit hari ini juga sudah ke Gunung Kendang dengan membawa tiga orang untuk membantu proses pencarian.
Ia pun meminta doa pada semua pihak agar rekannya bisa segera ditemukan. Sementara jika ada pihak yang ingin membantu pencarian atau memberi bantuan logistik, diharapkan bisa berkoordinasi dengan Tim SAR yang dipusatkan poskonya di Kampus ITB. Itu agar pencarian bisa lebih terarah dan terkoordinir.
Tapi sempat beredar kabar jika tas milik Tobit ditemukan di sekitar Gunung Kendang, Pangalengan, Kabupaten Bandung, tempat Tobit diduga hilang.
"Memang ada isu seperti itu, tapi enggak tahu dari mana isu itu," kata Ketua Divisi Informasi Publik Tim SAR Pencarian Robit, Arno Magrufi, di Kampus ITB, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/11/2013).
Hingga kini, tim gabungan masih melakukan pencarian. Total ada 50 orang lebih yang mencari Tobit. Mereka berasal dari berbagai kampus dan organisasi pecinta alam. Koramil, Basarnas, BPBD, polsek, dan warga setempat juga ikut melakukan pencarian.
Dari rangkaian pencarian sejak Tobit dinyatakan hilang, ada sejumlah jejak yang diharapkan bisa mempermudah proses pencarian. Jejak itu berupa jejak sepatu, kaleng minuman, bungkus mie instan, hingga pohon yang diduga ditebas Tobit untuk membuka jalur.
Arno mengatakan, dari hasil penyelidikan di lokasi, Tobit diperkirakan memang sudah pernah sampai ke puncak Gunung Kendang. Sebab ada sejumlah temuan di lapangan yang membuat tim pencari menyimpulkan itu.
"Kesimpulannya Tobit pernah ke puncak," ungkapnya.
Atas dasar itu, tim pencari mulai hari ini memokuskan mencari Tobit mulai dari puncak gunung. Karena Tobit terakhir kali memberi kabar pada rekannya ia sudah sampai di puncak.
"Pencarian dipusatkan di puncak dengan didasarkan logika dan barang bukti," jelas Arno.
Dari puncak, tim pencari menyebar ke berbagai arah untuk menemukan keberadan Tobit. "Kami berharap dan optimis Tobit bisa kita temukan," tuturnya.
Sementara itu, orangtua Tobit hari ini juga sudah ke Gunung Kendang dengan membawa tiga orang untuk membantu proses pencarian.
Ia pun meminta doa pada semua pihak agar rekannya bisa segera ditemukan. Sementara jika ada pihak yang ingin membantu pencarian atau memberi bantuan logistik, diharapkan bisa berkoordinasi dengan Tim SAR yang dipusatkan poskonya di Kampus ITB. Itu agar pencarian bisa lebih terarah dan terkoordinir.
(lns)