Komisi IV DPR tinjau pabrik es di Sikakap
A
A
A
Sindonews.com - Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto meninjau pengerjaan pabrik es di komplek UPTD Pelabuhan Perikanan Pantai Sikakap.
Pabrik es tersebut dimulai pengerjaannya pada bulan Juni lalu dan rampung November ini. Pembangunan pabrik tersebut menelan anggaran Rp1,9 miliar dan menggunanakan dana pusat.
"Jika pabrik ini selesai tentunya nelayan di sini akan mudah mendapatkan es, dan harganya pun tidak semahal saat ini," jelasnya, Kamis (7/11/2013).
Selain itu, Hermanto juga mengunjungi masyarakat di pelosok pulau tersebut, tepatnya di Dusun Baru-baru, Desa Dilabu, Kecamatan Pagai Utara.
Perjalanan menuju dusun tersebut menghabiskan waktu satu setengah jam. Tidak hanya itu jalan menuju kesana dikelilingi lumpur hingga setengah lutut.
"Saya sudah terbiasa berkunjung seperti ini, jika kita tidak melihat lansung, kita tidak akan mengetahui apa kebutuhan masyarakat," ujar Hermanto saat menempuh jalan berlumpur tersebut.
Di Dusun Baru-baru Hermanto bertemu dengan masyarakat dan mendengarkan aspirasinya.
"Pak, semenjak tsunami 2009 lalu mata pencarian kami lenyap, sekarang aja kami makan apa yang kami tanam (Pisang dan Ubi)," ujar salah seorang masyarakat setempat, Zending Herodion Sakerebo.
Menanggapi aspirasi tersebut, Hermanto antusias sekali dan memberikan solusi kepada puluhan warga di dusun itu.
"Saya ke sini untuk menyerap aspirasi bapak dan ibu, nanti tolong dibuatkan kelompok tani atau nelayan, kita akan usulkan bantuan pusat untuk tahun 2014," ujar Hermanto.
Menurut Hermanto, semenjak tahun 2012 lalu setidaknya ada tujuh kelompok nelayan di Mentawai yang berhasil diperjuangkan untuk mendapatkan bantuan Program Usaha Mina (PUM) Tangkap dan masing-masing kelompok mendapatkan dana hibah sebesar Rp100 juta.
"2012 ada lima kelompok, dan 2013 tiga kelompok, dan untuk tahun depan kita upayakan lagi," jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Yeflin menyatakan, para kelompok nelayan yang diberikan bantuan itu adalah nelayan yang betul-betul serius dalam menggeluti pekerjaannya.
"Para nelayan yang dibantu itu sudah banyak yang berhasil, dan ini akan kita lanjutkan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Pantai Sikakap, Fajar menegaskan ke depan pihaknya akan berupaya membangun pasar perikanan representatif dan perluasan dermaga.
"Saat ini kapal banyak tidak muat, perlu perluasan dermaga," ujarnya.
Dia menyatakan, satu persatu kebutuhan nelayan di daerah itu sudah mulai terpenuhi. Seperti bantuan untuk kelompok nelayan, dan pembangunan pabrik es yang rampung dalam bulan ini.
"Kita tentunya berharap terus ada bantuan dari pusat, kita berharap pak Hermanto terus berjuang untuk masyarakat disini," jelasnya
Pabrik es tersebut dimulai pengerjaannya pada bulan Juni lalu dan rampung November ini. Pembangunan pabrik tersebut menelan anggaran Rp1,9 miliar dan menggunanakan dana pusat.
"Jika pabrik ini selesai tentunya nelayan di sini akan mudah mendapatkan es, dan harganya pun tidak semahal saat ini," jelasnya, Kamis (7/11/2013).
Selain itu, Hermanto juga mengunjungi masyarakat di pelosok pulau tersebut, tepatnya di Dusun Baru-baru, Desa Dilabu, Kecamatan Pagai Utara.
Perjalanan menuju dusun tersebut menghabiskan waktu satu setengah jam. Tidak hanya itu jalan menuju kesana dikelilingi lumpur hingga setengah lutut.
"Saya sudah terbiasa berkunjung seperti ini, jika kita tidak melihat lansung, kita tidak akan mengetahui apa kebutuhan masyarakat," ujar Hermanto saat menempuh jalan berlumpur tersebut.
Di Dusun Baru-baru Hermanto bertemu dengan masyarakat dan mendengarkan aspirasinya.
"Pak, semenjak tsunami 2009 lalu mata pencarian kami lenyap, sekarang aja kami makan apa yang kami tanam (Pisang dan Ubi)," ujar salah seorang masyarakat setempat, Zending Herodion Sakerebo.
Menanggapi aspirasi tersebut, Hermanto antusias sekali dan memberikan solusi kepada puluhan warga di dusun itu.
"Saya ke sini untuk menyerap aspirasi bapak dan ibu, nanti tolong dibuatkan kelompok tani atau nelayan, kita akan usulkan bantuan pusat untuk tahun 2014," ujar Hermanto.
Menurut Hermanto, semenjak tahun 2012 lalu setidaknya ada tujuh kelompok nelayan di Mentawai yang berhasil diperjuangkan untuk mendapatkan bantuan Program Usaha Mina (PUM) Tangkap dan masing-masing kelompok mendapatkan dana hibah sebesar Rp100 juta.
"2012 ada lima kelompok, dan 2013 tiga kelompok, dan untuk tahun depan kita upayakan lagi," jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Yeflin menyatakan, para kelompok nelayan yang diberikan bantuan itu adalah nelayan yang betul-betul serius dalam menggeluti pekerjaannya.
"Para nelayan yang dibantu itu sudah banyak yang berhasil, dan ini akan kita lanjutkan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Pantai Sikakap, Fajar menegaskan ke depan pihaknya akan berupaya membangun pasar perikanan representatif dan perluasan dermaga.
"Saat ini kapal banyak tidak muat, perlu perluasan dermaga," ujarnya.
Dia menyatakan, satu persatu kebutuhan nelayan di daerah itu sudah mulai terpenuhi. Seperti bantuan untuk kelompok nelayan, dan pembangunan pabrik es yang rampung dalam bulan ini.
"Kita tentunya berharap terus ada bantuan dari pusat, kita berharap pak Hermanto terus berjuang untuk masyarakat disini," jelasnya
(lns)